Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi, Yoliawan H | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) masih terus kedatangan calon emiten baru. Di antaranya ada PT Urban Jakarta Propertindo dan PT Oto Transindo.
Urban Jakarta Propertindo berencana go public pada akhir tahun ini. Menurut Direktur Pengembangan Usaha dan Corporate Secretary Urban Jakarta Tri Rachman Batara, saat ini pihaknya masih menyiapkan semua persyaratan. "Diharapkan semua dokumen dapat diserahkan ke OJK awal September dan kami harap bisa listing di BEI awal Desember," kata Batara, Jumat (31/8).
Perusahaan ini telah menunjuk RHB Sekuritas sebagai underwriter. Rencananya, perusahaan properti ini akan melepas 20% saham ke publik. Namun, Batara belum bisa membeberkan lebih detail rencana initial public offering (IPO) ini. "Kami baru bisa umumkan jika semua proses audit dan legal beres," kata Batara.
Melalui aksi IPO ini, perusahaan berharap akan mampu mendapatkan dana segar berkisar antara Rp 500 miliar hingga Rp 1 triliun. Dana IPO akan sepenuhnya digunakan untuk membiayai proyek-proyek perusahaan ini, termasuk untuk akuisisi landbank.
Saat ini Urban Jakarta telah memulai pembangunan fisik proyek yang bernama Urban Sky di Cikunir, Bekasi. Proyek senilai Rp 1,3 triliun tersebut diharapkan selesai dalam waktu kurang dari dua tahun.
Batara menjelaskan, Urban Sky Cikunir ini akan terdiri dari dua tower besar, terdiri dari 3.300 unit apartemen dan 4.600 meter persegi (m2) area komersial serta area publik, termasuk sarana olah raga. Proyek ini dibangun di atas lahan seluas 12.650 m2.
Proses IPO Oto Transindo juga masih bergulir. Perusahaan yang bergerak di bidang penyewaan kendaraan roda empat ini rencananya masuk bursa menggunakan laporan keuangan audit Mei 2018. Kami berencana IPO targetnya di Oktober dan November, ujar Franky Tjokrosaputro, Direktur Utama Oto Transindo, saat ditemui di BEI, Jumat (31/8).
Untuk diketahui, Oto Transindo merupakan perusahaan keluarga milik Franky. Franky Tjokrosaputro sendiri merupakan saudara kandung dari Benny Tjokrosaputro.
Franky masih enggan membeberkan detail besaran saham yang akan dilepas dalam penawaran saham perdana tersebut. "Yang pasti di atas batas minimal BEI," tutur dia.
Dana hasil IPO ini nanti akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja. Oto Transindo berniat meningkatkan modal kerja untuk menggenjot bisnis. "Prospek industri transportasi masih sangat besar, mengingat jumlah penduduk Indonesia yang sangat banyak," tutur Franky.
Sekadar info, Oto Transindo terutama melayani konsumer korporasi. Pasar terbesar perusahaan ini masih di Jakarta. Perusahaan ini juga mulai merambah Sumatra.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News