Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. PT Indosat Tbk (ISAT) sepertinya tengah membutuhkan uang untuk membayar utang-utangnya. Emiten halo-halo ini pun berencana menerbitkan obligasi jangka menengah alias Medium Term Notes (MTN) untuk melakukan pembiayaan kembali atau refinancing utang-utangnya.
Direktur Utama ISAT, Alexander Rusli bilang bahwa pihaknya akan menerbitkan obligasi dalam jumlah besar di tahun depan. “Penjajakan penerbitan MTN yang mulai di tahun ini,” ucap Alexander, Senin, (21/4).
Ia menyebut, keperluan penerbitan obligasi adalah untuk refinancing utang senilai US$ 600 juta yang jatuh tempo tahun 2020. Dalam laporan keuangannya, ISAT tercatat memiliki guaranteed notes yang akan jatuh tempo 29 Juli 2020.
Nilai obligasi itu yaitu sebesar US$ 650 juta. Di situ, bunga yang diberikan yaitu 7,375% mengambang per tahun. Alexander menilai bahwa pihaknya belum perlu menerbitkan obligasi di tahun ini.
Pasalnya, ia merasa ISAT masih bisa mengandalkan kas internal untuk pembayaran utangnya. Selain itu, ISAT pun masih memiliki dana dari pinjaman perbankan senilai Rp 1 triliun di awal tahun.
ISAT juga baru melakukan penjualan 5% saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) dan meraih dana segar Rp 1,39 triliun.
Sekadar informasi saja, ISAT tercatat memiliki utang sebesar Rp 6 triliun yang terdiri dari obligasi dan pinjaman perbankan yang akan jatuh tempo di tahun ini.
Ada 2 obligasi yang bernilai cukup besar. Pertama, obligasi kelima dan sukuk ijarah II dengan nilai Rp 1,63 triliun yang jatuh tempo di bulan Mei. Kemudian terdapat obligasi ketujuh dengan sukuk ijarah IV senilai Rp 728 miliar yang jatuh tempo bulan Desember.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News