Sumber: KONTAN | Editor: Test Test
JAKARTA. Selain menawarkan saham baru ke para pemegang sahamnya di dalam negeri, PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) juga akan menawarkannya ke investor di luar negeri. Karena itu, perusahaan perkebunan ini berencana menggelar roadshow ke Hong Kong dan Singapura Januari 2010 nanti.
UNSP mengalokasikan porsi yang cukup besar untuk investor asing. "Rasionya mungkin sekitar 55:45, masih lebih banyak untuk investor lokal," kata Direktur Utama UNSP Ambono Janurianto di Jakarta, kemarin (21/12).
Namun, dia menyatakan, UNSP belum menetapkan agen penjual alias arranger saham baru itu ke investor asing. "Ada perusahaan yang sudah mendekati, tapi kami belum meneken perjanjian," kata Direktur Keuangan UNSP Harry M. Nadir. Kabar yang beredar, Credit Suisse dan Macquaire merupakan kandidat terkuat agen penjual ini.
Sekedar informasi, UNSP akan menerbitkan saham baru alias rights issue dengan target perolehan dana Rp 4,97 triliun. Sebagian besar duit hasil hajatan itu akan digunakan untuk membiayai akuisisi beberapa perusahaan oleokimia milik Grup Domba Mas.
UNSP optimistis, setelah akuisisi rampung kuartal pertama 2010 nanti, kinerja Domba Mas akan membaik dari kondisi saat ini yang masih merugi. Tahun depan, Domba Mas bisa berproduksi sebanyak 20% dari total kapasitas pabrik 140.000 ton per tahun ini. "Tahun 2012 kami perkirakan sudah mencapai 90% hingga 100%," kata Ambono.
Tahun depan, UNSP akan mengalokasikan produk minyak sawit mentah (CPO) perusahaannya ke pabrik oleokimia Domba Mas sebagai bahan baku. Dari perkiraan produksi 428.000 ton CPO pada 2010, UNSP akan mengirim 110.000 ton ke pabrik itu.
UNSP juga akan merestrukturisasi utang Domba Mas US$ 269 juta kepada Bank Mandiri, Credit Suisse, dan P&G. Nantinya, utang ini akan menjadi utang jangka panjang bertenor minimal lima tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News