Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT United Tractors Tbk (UNTR) mengerek proyeksi penjualan alat berat Komatsu tahun ini, dari sebelumnya di angka 5.700 menjadi 6.000 unit.
Sekretaris Perusahaan United Tractors Sara K. Loebis mengatakan, naiknya estimasi ini karena adanya kesanggupan dari pihak Komatsu untuk men-supply alat berat hingga mencapai jumlah tersebut. Kata Sara, permintaan terbesar masih datang dari sektor pertambangan.
“Permintaannya sudah ada, supply-nya yang diupayakan bisa memenuhi,” kata Sara kepada Kontan.co.id, Selasa (9/5).
Baca Juga: United Tractors (UNTR) Prediksi Penjualan Komatsu Bisa Capai 6.000 Unit Tahun Ini
Analis Ciptadana Sekuritas Arief Budiman mempertahankan rekomendasi buy saham UNTR dengan menaikkan target harganya menjadi Rp 36.500 dari sebelumnya Rp 35.000.
Pertimbangan rekomendasi ini adalah naiknya estimasi laba bersih UNTR untuk tahun ini dan tahun depan sebesar masing-masing 17% dan 8% menjadi Rp 25,5 dan Rp 23,3 triliun.
Nah, salah satu faktor pendorong revisi naik kinerja UNTR adalah estimasi volume penjualan alat berat Komatsu yang naik 9% - 18% menjadi masing-masing 6.100 dan 5.800 unit di tahun ini dan tahun depan.
Baca Juga: Kinerja di Atas Ekspektasi Analis, Cermati Rekomendasi Saham United Tractors (UNTR)
Selain itu, volume penjualan batubara diekspektasikan naik sebesar 6,0% dan 5,8% menjadi 10,6 juta ton dan 11,0 juta ton di tahun ini dan tahun depan. Volume penjualan emas juga diekspektasikan naik masing-masing sebesar 20% dan 29% menjadi 180.000 oz dan 220.000 oz di 2023 dan 2024.
Estimasi baru ini menghasilkan perkiraan pendapatan yang lebih tinggi sebesar 24%, menjadi masing-masing Rp 125 triliun dan Rp 124 triliun di tahun ini dan tahun depan.
Dalam riset tertanggal 4 Mei 2023, analis Henan Putihrai Sekuritas Alroy Soeparto optimistis UNTR mampu menjual hingga 6.000 unit Komatsu tahun ini.
Selain itu, dia juga meyakini UNTR akan mampu menjual 10,3 juta ton batubara, memproduksi 125 juta ton batubara dengan volume pengangkutan lapisan penutup alias overburden (OB) removal hingga 1,2 miliar bank cubic meter (bcm) di tahun ini. Penjualan emas UNTR tahun ini diestimasikan mencapai 175.000 oz.
Alroy mempertahankan perkiraan pendapatan dan laba bersih UNTR tahun ini, masing-masing sebesar Rp 130,9 triliun dan Rp 21,6 triliun, seiring kinerja UNTR sepanjang triwulan pertama yang sejalan dengan perkiraan Henan Putihrai Sekuritas dan konsensus.
Baca Juga: Kontribusi Nikel Diramal Naik, Simak Rekomendasi Saham Harum Energy (HRUM) Berikut
Alroy mempertahankan rekomendasi buy saham UNTR dengan target harga Rp 37.000 per saham. Secara historis, rata-rata price to earnings (P/E) 5 tahunan UNTR berada di level 10,4 kali, diperdagangkan di atas valuasi peers seperti PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA) yang diperdagangkan 7,1 kali dan PT Samindo Resources Tbk (MYOH) yang diperdagangkan 9,0 kali.
Namun, saat ini UNTR diperdagangkan dengan rasio P/E 4,4 kali, berada di bawah HEXA (5,7 kali) dan MYOH (16,2 kali).
“Kami memandang UNTR layak mendapatkan valuasi P/E premium seiring dengan posisi Komatsu sebagai pemimpin pangsa pasar alat berat domestik, yakni sebesar 32%,” tulis Alroy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News