Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) terus menunjukkan komitmen untuk memulihkan kinerja secara agresif melalui berbagai langkah strategis seperti diversifikasi bisnis, efisiensi operasional, dan rotasi kepemimpinan yang disesuaikan dengan kebutuhan bisnis jangka panjang.
Sebagai hasil dari upaya tersebut, saham emiten barang konsumsi ini kembali masuk dalam indeks IDX High Dividend 20 (IDXHIDIV20).
Masuknya kembali UNVR ke dalam indeks ini memperkuat reputasi perusahaan sebagai salah satu emiten paling konsisten dalam membagikan dividen selama lebih dari tiga dekade terakhir.
Baca Juga: Harga Unilever Indonesia (UNVR) dalam Tren Menguat Sejak Awal Maret, Ada Apa?
IDXHIDIV20 merupakan indeks yang mencerminkan performa harga 20 saham dengan riwayat pembagian dividen tunai yang stabil setidaknya dalam tiga tahun terakhir dan memiliki tingkat hasil dividen (dividend yield) yang tinggi.
Berdasarkan pembaruan indeks yang berlaku mulai 5 Februari 2025 hingga 3 Februari 2026, Unilever Indonesia tercatat kembali sebagai salah satu konstituen.
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, menyatakan bahwa dividen yang tinggi mencerminkan komitmen perusahaan terhadap pemegang saham.
"Unilever dikenal sebagai perusahaan yang konsisten dan loyal dalam membagikan keuntungan kepada pemegang sahamnya," ujar Nafan dalam keteranganya, Kamis (24/4).
Mengacu pada laporan keuangan tahun 2024, Unilever Indonesia mencatatkan laba per saham (EPS) sebesar Rp88,30.
Sebagian telah dibayarkan dalam bentuk dividen interim, sedangkan sisa yang berpotensi dibagikan sebagai dividen final mencapai Rp47,30 per saham.
Baca Juga: Strategi Terbaru Unilever, Percepat Penjualan Merek Berkinerja Buruk
Dengan harga saham UNVR pada penutupan perdagangan 15 April 2025 sebesar Rp1.340, yield dividen final diperkirakan sekitar 3,40%, sehingga total yield dividen tahun buku 2024 mencapai 6,59% — angka tertinggi dalam sejarah perseroan.
Pemulihan kinerja Unilever Indonesia didorong oleh reposisi portofolio produk, peningkatan efisiensi operasional, dan ekspansi distribusi pasar.
Langkah-langkah ini meningkatkan daya tarik saham UNVR, terutama bagi investor jangka panjang. "Untuk jangka panjang, UNVR memiliki prospek bisnis yang solid," tambah Nafan.
Sejak pertama kali tercatat di Bursa Efek Indonesia, Unilever Indonesia memiliki rekam jejak impresif dalam konsistensi pembagian dividen.
Selama 33 tahun berturut-turut sejak 1992, perusahaan ini tidak pernah absen membagikan dividen kepada pemegang saham.
Prospek kinerja yang membaik serta kehadiran kembali dalam indeks berbasis dividen menjadikan saham UNVR sebagai salah satu pilihan investasi defensif yang menjanjikan imbal hasil kompetitif, terutama di tengah gejolak pasar global.
Baca Juga: Unilever Hadapi Tantangan Serius di Indonesia, CEO Baru Diharapkan Bawa Perubahan
Dalam satu bulan terakhir, saham UNVR mencatatkan penguatan lebih dari 10%, mencerminkan optimisme pelaku pasar terhadap pemulihan fundamental perusahaan.
Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia, Jeffrey Hendrik menjelaskan bahwa penilaian saham untuk masuk IDXHIDIV20 mempertimbangkan beberapa faktor seperti riwayat pembagian dividen tiga tahun terakhir, besaran dividend yield, nilai transaksi, dan kapitalisasi pasar free float.
"Faktor-faktor ini memiliki bobot berbeda, sehingga bisa saja ada saham dengan dividend yield kecil namun tetap lolos seleksi karena faktor lainnya kuat," pungkas Jeffrey.
Selanjutnya: Kinerja Bancassurance Diperkirakan Masih Tertekan pada Tahun 2025, Ini Sebabnya
Menarik Dibaca: Proyek township CINITY hadirkan kawasan terintegrasi 500 ha di Cikarang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News