Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - TANGERANG. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) merilis produk es krim "Seru!' untuk menyasar konsumen low income. Ini adalah salah satu strategi Unilever untuk memperkuat lini food and refreshment.
Direktur Customer Development UNVR Enny Hartati Sampurno mengatakan, es krim Seru! dipastikan tidak akan mengkanibalisasi Walls, produk es yang sudah ada. "Ini jelas tidak akan kanibalisasi Walls karena spektrumnya berbeda, Seru! menyasar konsumen low income seru," kata Enny saat paparan publik, Selasa (21/5).
Pasalnya dari kisaran harga, Seru! akan dibanderol sekitar Rp 2.000-3.000. Distribusinya juga akan berbeda karena lebih ke toko-toko kecil dan tidak untuk pasar swalayan. "Untuk saat ini, untuk distribusinya masih untuk di kisaran Jawa Timur tapi akan kami perkuat untuk seluruh Indonesia," tambah Enny.
Adapun alasan UNVR ini menyasar low income lantaran memang dari sisi pasarnya sangat besar. Apalagi, masyarakat menginginkan produk yang terjangkau. "Ini menarik karena ternyata market sangat besar dan target tapping sangat potensial," katanya.
Tapi, UNVR enggan menyebut target dan kontribusi produk baru ini terhadap pendapatan.
Perkuat produk baru
Selain es krim Seru! UNVR juga akan fokus memperkuat produk baru, sepeti saus sambal Jawara, Sabun Korea Glow, dan perawatan kecantikan Nameera. Adapun produk baru itu sudah dirilis sejak tahun lalu.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan UNVR Sancoyo Antarikso mengatakan, perusahaan belum mau mengakuisisi produk baru, pascamelepas bisnis spread Blue Band. "Tapi sejatinya kami terbuka untuk itu dan melihat kembali strategi reviewnya," katanya.
Sancoyo menambahkan, UNVR kerap melakukan transformasi pada setiap lini bisnisnya untuk menghadapi masa depan. Hal ini dilakukan agar UNVR, anggota indeks Kompas100 ini, bisa memberikan produk dan layanan yang relevan dengan keinginan konsumen.
Tapi perusahaan, juga tidak belum bisa menargetkan keseluruhan produk baru ini bisa berkontribusi berapa untuk pendapatan. Begitu jug potensi di momen Ramadan dan Lebaran ini juga tidak memasang target tertentu.
"Kami kira Ramadan baru berjalan setengah bulan, tidak elok jika kita bicara perkiraan setelahnya, kita tunggu selesai dulu," tutup Presdir Unilever Hemant Bakshi dalam kesempatan yang sama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News