kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,47   -12,05   -1.29%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Unilever (UNVR) menyerap capex sebesar Rp 240 miliar di kuartal I-2019


Selasa, 30 April 2019 / 13:25 WIB
Unilever (UNVR) menyerap capex sebesar Rp 240 miliar di kuartal I-2019


Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga kuartal I-2019, penyerapan belanja modal atau capital expenditure (capex) PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) masih sedikit.

Direktur dan Sekretaris Perusahaan Unilever Sancoyo Antarikso mengatakan bahwa dari total alokasi capex senilai Rp 1,1 triliun untuk tahun ini, pada kuartal I sudah terserap Rp 240 miliar. "Sumbernya dari kas internal. Dipakai untuk menambah kapasitas produksi, meningkatkan efisiensi dan juga menambah jumlah ice cream cabinet," ungkap dia kepada kontan.co.id, Selasa (30/4).

Selain itu, dari sisi kinerja keuangan, pada kuartal I 2019 UNVR mencatatkan penurunan baik dari sisi pendapatan dan laba bersih.

Total pendapatan Unilever Indonesia terkoreksi tipis 0,76% year on year (yoy) menjadi Rp 10,66 triliun dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 10,75 triliun.

Penjualan berasal dari segmen home and personal care (HPC) sebesar Rp 7,47 triliun yang naik 2,61% yoy. Sementara segmen food and refreshement (F&R) turun 7,83% yoy menjadi sebesar Rp 3,20 triliun.

Berdasarkan segmen geografis, penjualan dalam negeri tumbuh 0,49% yoy menjadi Rp 10,19 triliun. Sedangkan penjualan ekspor turun 21,54% yoy menjadi Rp 478,44 miliar.

Lebih lanjut, harga pokok penjualan naik 1,99% yoy menjadi Rp 5,36 triliun. Sehingga laba kotor turun 3,40% menjadi Rp 5,31 triliun. Dengan demikian, UNVR mencetak laba bersih sebesar Rp 1,75 triliun pada kuartal pertama 2019 atau turun 4,37% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1,83 triliun.

Sancoyo menyatakan bahwa jika hanya melihat atau membandingkan angka di laporan keuangan, maka tentu akan sedikit misleading. Karena kuartal I tahun lalu, UNVR masih menjual kategori spread (Blue Band dan produk sejenisnya). "Kuartal I 2019 penjualan kami Rp 10,7 triliun, terdiri dari Rp 10,2 triliun dari penjualan domestik dan sisanya Rp 500 miliar adalah ekspor. Pertumbuhan penjualan domestik tanpa kategori spread adalah 4,9%," terang dia.

Selanjutnya soal prospek sampai akhir tahun 2019, ia bilang, pihaknya tetap optimistis dan berupaya untuk tetap bertumbuh lewat inovasi dan peluncuran produk baru. Namun sayangnya Sancoyo masih enggan menjabarkannya secara rinci. "Kami tidak memberikan guidance, namun yang dapat kami sampaikan adalah bahwa kami akan terus berupaya untuk tetap tumbuh dengan bertumpu pada inovasi dan operational excellence. Berbagai inovasi telah dan akan kami luncurkan," papar dia.

Ia memberikan contoh ada beberapa produk yang sudah dirilis sepanjang kuartal I 2019. Misalnya pada tanggal 31 Januari lalu, UNVR baru saja meluncurkan brand baru dari produk kosmetik yang bernama Nameera. "Selain itu, dari Sariwangi juga meluncurkan Tea Milk, Ice Cream mengeluarkan varian-varian baru macam Cornetto Silver Queen maupun Minion. Lalu dari Ponds mengenalkan produk face care dengan glitter," tambahnya.

Lalu terkait persiapan UNVR jelang Lebaran 2019 ini, Sancoyo mengungkapkan bahwa lebaran akan menjadi momentum bagi pihaknya untuk lebih dekat lagi dengan para konsumennya. Namun sayangnya, ia enggan mengungkapkan target kontribusi penjualan UNVR pada bulan Ramadan nanti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×