Reporter: Yuliana Hema | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham blue chip sektor telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) penting dicermati mulai perdagangan hari ini, Kamis 12 Desember 2024. Sejumlah analis kompak rekomendasi saham blue chip ini selagi masih murah. Analis prediksi harga saham blue chip ini bisa meningkat pesat.
Saham blue chip adalah saham lapis satu yang telah berpengalaman lama di bursa efek. Saham blue chip biasanya memiliki fundamental kuat dan nilai kapitalisasi pasar besar dalam beberapa tahun, mencapai puluhan hingga ratusan triliun rupiah.
Di BEI, saham blue chip adalah saham-saham di indeks mayor seperti Indeks LQ45. Salah satu saham LQ45 sektor telekomunikasi yang perlu dicermati adalah saham PT XL Axiata Tbk (EXCL).
Harga saham EXCL pada perdagangan Rabu 11 Desember 2024 ditutup di level 2.240, turun 50 poin atau 2,18% dibandingkan sehari sebelumnya. Ke depan, analis prediksi harga saham EXCL berpotensi meningkat lantaran aksi korporasi terbaru.
Baca Juga: Jemaah Haji 1446 H Berangkat 2 Mei 2025, Berapa Biaya Haji? Ini Permintaan DPR
Manajemen PT XL Axiata Tbk (EXCL) telah mengumumkan rencana penggabungan atau merger dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) dan PT Smart Telecom. Merger tiga perusahaan ini akan melahirkan satu nama, yakni XLSmart.
Ketiganya, telah mencapai kesepakatan untuk melakukan merger dengan nilai gabungan pra-sinergi mencapai lebih dari Rp 104 triliun. Jumlah itu setara dengan US$ 6,5 miliar.
Nantinya, Axiata Group Berhad dan Sinar Mas akan menjadi pemegang saham pengendali bersama, masing-masing memegang 34,8% saham XLSmart dengan pengaruh yang sama untuk arah dan keputusan strategis perusahaan.
Pada saat transaksi tuntas, pemerataan kepemilikan saham akan menghasilkan Axiata menerima hingga senilai US$ 475 juta. Setelah transaksi ditutup, Axiata akan menerima US$ 400 juta, beserta tambahan US$ 75 juta di akhir tahun pertama.
Merger ini diharapkan menghasilkan sinergi biaya yang signifikan, dengan estimasi sinergi sebelum pajak sebesar US$ 300 juta sampai US$ 400 juta setelah selesainya proses integrasi jaringan strategis serta optimalisasi sumber daya.
Dengan total pelanggan seluler gabungan sebanyak 94,51 juta dan pangsa pasar 27%, XLSmart akan menghasilkan pendapatan proforma sebesar Rp 45,4 triliun dan EBITDA senilai lebih dari Rp 22,4 triliun.
Tonton: Inilah Lapisan Atmosfer Bumi
Rekomendasi saham
Research Analyst BRI Danareksa Sekuritas Niko Margaronis menilai setelah penggabungan perusahaan, harga saham EXCL dan FREN tidak akan langsung naik secara signifikan dibandingkan dengan harga saat ini.
Bahkan, keduanya menutup perdagangan Rabu (11/12) dengan melemah. FREN terkoreksi 7,41% ke level Rp 25 per saham. Sementara EXCL turun 2,12% atau 50 poin ke posisi Rp 2.240 per saham.
"EV/EBITDA 2025 standalone untuk EXCL mencapai 4,1 kali. Angka tersebut sudah memperhitungkan LINK," jelasnya kepada Kontan, Rabu (11/12).
Niko mencermati ada beberapa keuntungan dari merger ini. Pertama, XLSmart akan memiliki lebih dari 95 juta pelanggan dengan porsi pangsa pasar pendapatan mobile lebih dari 24%.
Kedua, ada peningkatan kapasitas spektrum. Ketiga, optimalisasi titik menara yang tumpang tindih dengan melakukan relokasi. Ini tentu akan mempercepat XLSmart untuk ekspansi pasar di luar Jawa.
Deputy Head of Research Sucor Sekuritas Jimmy Paulus menambahkan merger ini akan menghasilkan kinerja yang lebih baik dan pertumbuhan profitabilitas masa depan untuk EXCL dalam jangka panjang.
Namun dalam jangka pendek, dampak transaksi ini untuk pemegang saham minoritas EXCL masih akan terbatas. Tetapi Sucor Sekuritas masih tetap menyukai EXCL maupun XLSmart.
"Karena prospek pertumbuhannya, skala ekonomi yang lebih besar dan efisiensi operasional secara keseluruhan pasca-merger," kata Jimmy.
Adapun Sucor Sekuritas merekomendasikan beli EXCL dengan target harga di Rp 3.500 per saham. BRI Danareka Sekuritas juga merekomendasikan beli EXCL dengan target di Rp 3.500.
Baca Juga: Akan Menikah Sebelum Akhir 2024? Daftar Nikah Online Di Simkah4.kemenag.go.id
Selanjutnya: Serangan Israel Menghantam Warga Palestina yang Bertugas Mengamankan Truk Bantuan
Menarik Dibaca: Terlihat Konsolidasi, IHSG Masih Berpeluang Menguat Hari Ini (12/12)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News