Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih belum mampu bangkit dari zona merah di tengah pelaku pasar yang berhati-hati atas sentimen suku bunga AS dan isu Brexit, Jumat (10/6). Mengacu data RTI, indeks berakhir terkoreksi 0,59% atau 28,738 poin ke level 4.848,056 tutup pekan ini.
Tercatat 167 saham bergerak turun, 121 saham bergerak naik, dan 95 saham stagnan. Perdagangan hari ini melibatkan 10,71 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 5,57 triliun.
Delapan dari 10 indeks sektoral menyeret IHSG. Sektor aneka industri turun 3,21%, manufaktur turun 1,22%, dan barang konsumsi turun 0,98%.
Sementara, dua sektor yang menghijau antara lain; perdagangan naik 0,40%, dan pertanian naik 0,20%.
Perdagangan akhir pekan ini, beli asing mewarnai perdagangan khusus di pasar reguler sebesar Rp 231,411 miliar. Akan tetapi, secara keseluruhan, pasar lebih cenderung oleh aksi beli asing sebesar Rp 94,804 miliar.
Saham-saham yang masuk top losers LQ45 yaitu; PT Adaro Energy Tbk (ADRO) turun 3,78% ke Rp 890, PT Astra International Tbk (ASII) turun 3,64% ke Rp 6.625, dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) turun 2,77% ke Rp 1.580.
Saham-saham yang masuk top gainers LQ45 yaitu; PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) naik 3,37% ke Rp 10.750, PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) naik 3,15% ke Rp 2.290, dan PT Hanson International Tbk (MYRX) naik 1,88% ke Rp 815.
Berhati-hati
Sejumlah sentimen khusus eksternal membebani pasar hari ini. Mulai suku bunga Federal Reserve (The Fed) di mana bank sentral AS akan melakukan pertemuannya pekan depan.
Perkiraan pertumbuhan global yang lebih rendah dari World Bank di mana memangkas menjadi 2,4% dari perkiraan sebelumnya 2,9% pada Januari lalu. Selanjutnya, referendum U.K di Uni Eropa atau dikenal Brexit pada 23 Juni mendatang.
Selanjutnya, minyak yang kembali terkoreksi. minyak mentah Brent turun 1% menjadi US$ 51,43, yaitu pelemahan di hari kedua. Indeks Bloomberg Commodity turun 0,4%, memangkas penguatan dari 3 Juni menjadi 2,7%.
Hari ini, mata uang dan pasar saham emerging market jatuh untuk hari kedua terseret penurunan harga minyak. Indeks MSCI Emerging Markets Currency turun 0,3% pukul 09:02 waktu London. Indeks acuan mata uang regional ini masih naik 1,3% pekan ini.
Selanjutnya, indeks MSCI Emerging Markets Stock turun 0,9%, mengupas penguatan pekan ini menjadi 1,6%. Pelemahan dipicu turunnya saham berbasis energi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News