Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Rilis data perekonomian Amerika Serikat (AS) menjadi sinyal hijau penguatan dollar AS. Namun mata uang Euro yang didukung sentimen positif perekonomian zona Eropa dan persatuan kubu Uni Eropa, pantang terpengaruh dan hanya menurun tipis.
Berdasarkan data Bloomberg pekan lalu, pasangan mata uang EUR/USD ditutup melemah 0,82% ke 1,1773. Tekanan pada kurs ini di tengah perbaikan ekonomi zona Eropa terimbas dari rilis data perekonomian Amerika Serikat yang memberikan sinyal penguatan terbatas.
Analis SoeGee Futures Nizar Hilmi melihat posisi euro sudah sangat stabil dan mencapai titik overbought. Ia melanjutkan hingga saat ini dollar belum memberikan momentum rebound yang signifikan.
Tak hanya itu, Nizar menekankan Euro yang sempat mencatat nilai tertinggi dalam 2,5 tahun dari perdagangan pekan lalu menunjukkan perbaikan ekonomi secara kontinyu untuk area Uni Eropa.
"Semakin bagusnya pertumbuhan kawasan, ini menimbulkan pemikiran ECB akan mengurangi obligasi," jelas Nizar.
Nizar melihat, Euro akan menantikan hasil rapat tapering pada September depan yang akan membahas kemungkinan pengurangan stimulus yang memberikan kejelasan moneter di tengah pasar Eropa.
Hal ini sesuai dengan komentar Mario Draghi Presiden European Central Bank di awal bulan Juli yang menyatakan ECB membuka peluang untuk mengurangi stimulus.
Sebagai informasi, data-data sales retail bulan Juni juga menunjukkan pertumbuhan 3,1% yang melampaui prediksi 2,5%. Data ini semakin menambah bukti zona Euro mengalami pemulihan.
Selain itu, terpilihnya Emmanuel Macron sebagai presiden Perancis mengukuhkan posisi negara tersebut akan persatuan kawasan Eropa. Nizar melihat kemenangan dari kubu pro-unity Uni Eropa, berhasil meyakinkan pasar akan kestabilan ekonomi. Walhasil mata uang terjaga dan sentimen politik terlihat positif
Stabilitas politik ini mendorong derasnya aliran dana di kuartal II yang menjadi pemicu penguatan euro. "Capital inflow ke Uni Eropa aja sampai EUR 23 miliar di Mei," jelas Nizar.
Dari sisi dollar, Ketidakpastian arah politik dan kebijakan moneter memberi kesangsian pasar terhadap pemerintah Trump. Ditambah dengan langkah penasihat khusus presiden yang telah meminta bantuan kejaksaan agung AS terkait penyelidikan posisi Rusia terhadap Pemilu presiden 2016, semakin mensinyalkan sentimen negatif pada kinerja politik AS.
"Sampai ada berita bagus untuk AS, maka tidak akan ada penguatan signifikan untuk dollar," jelas Nizar. Bagaimanapun juga, Nizar melihat posisi Euro sudah tinggi, maka ia rekomendasikan kepada pasar untuk melakukan aksi jual.
Secara teknikal indikator moving average (MA), masih di atas MA10 dan MA25 yang menunjukkan kondisi bullish. Begitu pula dengan grafik MACD yang berada di area positif menunjukkan indikasi peningkatan.
Berdasarkan histogram RSI, posisi Euro saat ini di level 73 berada di titik overbought. Sama halnya dengan indikator stochastik di posisi 91 yang memberikan sinyal jenuh beli sangat tinggi.
Support: 1,1820 - 1,1800 - 1,1780
Resisten: 1,1900 - 1,1920 - 1,1940
Rekomendasi: Sell
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News