Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Markus Sumartomjon
JAKARTA. Kondisi ekonomi kawasan Uni Eropa yang kian membaik berimbas positif bagi valuasi mata uang euro. Ekonomi Inggris yang justru memburuk semakin mengokohkan posisi euro. Mengutip Bloomberg, Selasa (25/7) pukul 19.30 WIB, pasangan mata uang EUR/GBP terlihat menguat tipis 0,01% ke level 0,8936.
Agus Chandra, analis PT Monex Investindo Futures melihat pergerakan EUR/GBP sebenarnya cenderung sideways. Baik dari Uni Eropa maupun Inggris tidak banyak sentimen yang bisa mengangkat harga cukup tinggi. Namun euro sedikit lebih diuntungkan dari sokongan data ekonomi yang membaik.
“Rilis iklim perekonomian di Jerman yang positif mendorong penguatan euro,” ujarnya kepada KONTAN, Selasa (25/7).
Ifo Institute for Economic Research merilis iklim perekonomian Jerman di bulan Juli mengalami perbaikan. Jika bulan lalu hanya berada pada level 115,2 maka kini terjadi peningkatan menjadi 116.
Sementara itu, dari Inggris sendiri poundsterling masih tertekan jatuhnya inflasi bulan Juni yang dirilis pekan lalu. Bahkan IMF sendiri telah menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Inggris dari 1,8% ke 1,7%.
“Untuk besok (26/7) kemungkinan akan terjadi kenaikan lanjutan pasangan EUR/GBP,” imbuhnya.
Secara teknikal, harga pasangan EUR/GBP saat ini sudah bergulir diatas garis moving average (MA) 50, MA100 dan MA 200 yang menunjukkan peluang penguatan. Sinyal penguatan juga diperlihatkan oleh indikator moving average convergence divergence (MACD) yang bergerak di area positif.
Sayang, indikasi pelemahan juga diperlihatkan oleh indikator relative strength index (RSI) sudah menukik turun ke level 65 dan stochastic terkoreksi di level 80.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News