Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi di kawasan Uni Eropa yang mampu dipertahankan berhasil menyokong mata uang euro (EUR) di hadapan dollar Australia (AUD). Meski sempat tersungkur pada sesi awal perdagangan, namun euro kemudian berhasil berbalik arah menguat.
Mengutip Bloomberg, Selasa pukul 20.00 WIB, pasangan EUR/AUD naik 0,23% ke level 1,4831.
Putu Agus Pransuamitra, analis PT Monex Investindo Futures mengatakan, hasil GDP Uni Eropa bulan Juli sesuai ekspektasi pada level 0,6% dan bertahan dari periode sebelumnya. Ini menjadi sentimen positif bagi euro. Menurutnya hasil tersebut semakin meningkatkan optimisme pasar terhadap rencana pengurangan stimulus European Central Bank (ECB).
"Sementara dollar Australia justru melemah karena pengumuman kebijakan moneter RBA yang menunjukkan kecemasan akan kenaikan nilai tukar belakangan ini," ujarnya, Selasa (1/8).
Pada rapat kebijakan moneter, hari ini, RBA mempertahankan suku bunga 1,50% sesuai perkiraan banyak pihak. Dalam pernyataan yang dikeluarkan, RBA secara umum tidak mengubah outlook pertumbuhan ekonomi Australia. Inilah yang menjadi sentimen negatif yang menekan posisi AUD.
Sebelumnya pada sesi Asia, dollar Australia sempat berada di atas angin berkat sokongan data manufaktur China bulan Juli yang membaik. Data Indeks Manajer Pembelian Caixin menunjukkan angka 51.1, di atas bulan Juni dan mengungguli perkiraan pasar yang diperkirakan sebesar 50.4. Perekonomian Australia sangat dipengaruhi kondisi manufaktur China di mana pabrik-pabrik di China menggunakan bahan baku mineral yang mayoritas berasal dari Australia.
Melihat sokongan fundamental yang cukup positif bagi euro, Putu memperkirakan, Rabu (2/8), pasangan EUR/AUD berpeluang mempertahankan kenaikan, dengan support antara 1,4685-1,4640, dan resistance range 1,4860-1,4930.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Terkait
Euro mulai overbought tapi tetap bullish
