Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. Perdagangan kurs euro memasuki zona merah. Analis melihat hal tersebut sebagai indikasi jenuh beli. Tapi, pasangan EUR/USD tetap berpeluang naik.
Pada Rabu (26/7), pasangan EUR/USD ditutup di 1,1734 yang merupakan angka tertinggi sejak awal tahun 2017. Berdasarkan data Bloomberg Kamis (27/7) pukul 18.19 WIB, euro berada di posisi 1,1710 alias turun 0,20% dari penutupan hari sebelumnya.
Alwi Assegaf, Analis Global Kapital Investama Berjangka melihat, penurunan ini merupakan saturasi pembelian yang menyebabkan adanya aksi ambil untung. Walaupun begitu, terdapat masih banyak sentimen positif yang dapat mendorong pertumbuhan mata uang sebagian besar negara Eropa tersebut.
"Euro diuntungkan oleh pelemahan dollar Amerika Serikat. Selain itu juga ada komentar Mario Draghi, Gubernur European Central Bank (ECB) di awal bulan ini yang menyatakan ECB membuka peluang untuk pengurangan stimulusnya," kata Alwi saat dihubungi KONTAN, Kamis (27/7)
Pengurangan stimulus ECB menandakan adanya pergeseran kebijakan moneter yang sebelumnya dovish menjadi hawkish dan menjadi sentimen positif Eropa.
Tak hanya itu, data mengenai tingkat penanggguran Spanyol, yang lebih baik daripada perkiraan ikut memberikan optimisme kawasan zona Eropa. "Aktualisasi pengangguran Spanyol 17,2% dibanding perkiraan 17,8% menandakan kawasan zona euro mulai menunjukkan perbaikan," kata Alwi.
German Ifo Business Climate naik ke 116 di atas perkiraan pasar yang memperkirakan penurunan 114,9 ikut menjadi dorongan naik. Alwi melihat, data solid ini menunjukkan adanya perbaikan ekonomi di kawasan Zona Euro. Ini membuka peluang zona euro untuk mulai mengurangi program stimulusnya atau program pembelian aset nya.
Eropa harus mengantisipasi data pertumbuhan GDP AS di kuartal-II yang diprediksi tumbuh 2,5%. "Kalau data AS bagus, bisa jadi pemicu untuk lebih banyak aksi ambil untung," jelas Alwi.
Alwi melanjutkan dari sisi teknikal, RSI dan stokastik menunjukkan sinyal jenuh beli alias overbought yang bisa memicu aksi koreksi. Namun dilihat dari tren MACD dan MA masih bullish. "Besok peluangnya ada profit taking, walaupun tren masih bullish," jelas Alwi.
Dia merekomendasikan sell on strength untuk EUR/USD dengan support 1,1657 - 1,1582 - 1,1535 dan resistance 1,1775 - 1,1840 - 1,1900.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News