Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) mencatat pendapatan Rp 72,61 miliar di kuartal I-2024. Pendapatan tersebut turun 82,33% secara tahunan atau year on year (yoy) dari sebelumnya Rp 411,16 miliar di kuartal I-2023.
Melansir laporan keuangan, meskipun pendapatan META turun di tiga bulan awal tahun 2024 tapi berhasil membalikkan rugi menjadi laba di periode ini.
Jika dirinci, pendapatan usaha dan penjualan META tercatat Rp 72,43 miliar dan pendapatan konstruksi Rp 186,83 juta di kuartal I 2024.
Beban langsung dan beban pokok penjualan META tercatat Rp 33,36 miliar di akhir Maret 2024, turun dari Rp 255,95 miliar di periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga: META Targetkan Sektor Bisnis Pengolahan Air Bersih Sumbang Pendapatan Hingga 33%
Alhasil, laba bruto sebesar Rp 39,34 miliar di kuartal I 2024, turun 74,71% yoy dari Rp 155,20 miliar.
Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 80,06 miliar di kuartal I 2024. Ini berbalik dari rugi Rp 30,32 miliar di kuartal I 2023.
Hal itu disebabkan, penghasilan keuangan META menambah Rp 2,17 miliar di kuartal I 2024. Pada periode yang sama tahun lalu, penghasilan keuangan hanya Rp 1,74 miliar.
Di sisi lain, beban keuangan META di kuartal I 2023 tercatat Rp 118,25 miliar. Sementara di kuartal I 2024 tersisa Rp 11,63 miliar.
Head of Corporate Communication & CSR META, Indah D.P. Pertiwi mengatakan, rugi bersih di kuartal I 2023 disebabkan oleh beban bunga terkait pinjaman untuk investasi pembelian saham PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC).
Baca Juga: Nusantara Infrastructure (META) Incar Kontribusi 33% dari Air Bersih
“PT JJC ini mengoperasikan Jalan Layang Syeikh Mohammed bin Zayed alias Jalan Tol MBZ,” ujarnya kepada Kontan, Senin (6/5).
Sementara, penurunan pendapatan di kuartal I 2024 disebabkan oleh perubahan pencatatan akuntansi semata lantaran kinerja PT Margautama Nusantara (MUN) sudah tidak dikonsolidasikan lagi laporan keuangan META. Ini terkait dengan proses delisting sukarela yang dilakukan oleh META.
Terkait proses delisting tersebut, Indah menuturkan, saat ini META sedang memasuki Penawaran Tender Sukarela (PTS) atau Voluntary Tender Offer Periode II.