kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Turun 0,86%, IHSG Diprediksi Lanjut Melemah pada Selasa (8/3)


Senin, 07 Maret 2022 / 17:28 WIB
Turun 0,86%, IHSG Diprediksi Lanjut Melemah pada Selasa (8/3)
ILUSTRASI. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun 0,86% ke level 6.869,06 pada perdagangan Senin (7/3)


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat turun 0,86% ke level 6.869,06 pada perdagangan Senin (7/3) dari posisi akhir pekan lalu di 6.982,32. Investor asing juga mencatatkan net sell senilai Rp 77,5 miliar di seluruh pasar.

Analis Indo Premier Sekuritas Mino mengatakan, penurunan IHSG disebabkan sentimen negatif berupa pelemahan indeks di bursa saham Amerika Serikat (AS) dan regional. Hal ini seiring dengan melonjaknya harga energi yang dipicu oleh adanya ekspektasi pelarangan impor minyak dari Rusia.

Untuk perdagangan Selasa (8/3), Mino memprediksi IHSG akan lanjut melemah dengan suport di level 6.825 dan resisten di 6.915.

"Sentimen melonjaknya harga komoditas minyak mentah dikhawatirkan akan memicu lonjakan inflasi dan memperlambat pemulihan ekonomi global," kata Mino saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (7/3).

Baca Juga: IHSG Terkoreksi 0,86%, Asing Lego Saham BBCA, BBRI dan INDF, Senin (7/3)

Serupa, Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan juga melihat, IHSG akan bergerak fluktuatif dengan potensi koreksi lanjutan pada Selasa (8/3). Suport IHSG diperkirakan berada di level 6.850 dengan resisten di 6.900-6.930.

Menurut Valdy, potensi koreksi lanjutan tersebut seiring dengan pelemahan yang dialami mayoritas bursa global. Terlebih lagi, investor asing sudah kembali mencatatkan net sell, padahal biasanya selalu net buy sejak 1 Februari 2022.

Lebih lanjut, sentimen negatif utama berasal dari peningkatan risiko ketidakpastian seiring potensi sanksi-sanksi baru yang dijatuhkan pada Rusia menyusul operasi militer Rusia ke Ukraina. Sanksi terbaru yang tengah dibicarakan terkait dengan sektor energi.

Ancaman sanksi tersebut memicu lonjakan harga komoditas energi, terutama minyak, gas, dan batubara. "Hal di atas memicu kekhawatiran lonjakan inflasi, terutama di AS dan Eropa yang dikhawatirkan menekan outlook pertumbuhan ekonomi keduanya," ungkap Valdy.

Baca Juga: IHSG Terkoreksi, Saham-Saham Ini Banyak Dijual Asing di Awal Pekan

Hal serupa juga menjadi perhatian pelaku pasar di Indonesia, meski dalam skala yang berbeda. Pasalnya, nilai impor minyak dan gas Indonesia dari Rusia tidak sampai 0,5% dari total impor migas Indonesia dalam beberapa tahun terakhir (2016-2021).

Untuk perdagangan Selasa (8/3), Valdy menyarankan pelaku pasar mencermati peluang speculative buy pada saham ANTM, MDKA, INKP, ADRO, INCO, AKRA, dan ELSA. Sementara menurut Mino, saham yang menarik diperhatikan adalah TLKM, AKRA, MAPI, dan BMRI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×