Reporter: Kenia Intan | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah terkoreksi signifkan kemarin, hari ini Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 1,63% ke level 5.220,82 pada perdagangan.
Penguatan juga diikuti oleh berbagai sektor kecuali sektor agrikultur yang justru terkoreksi hingga 0,04%. Penurunan ini memperberat kinerja sektor agrikultur yang sudah terkoreksi sejak awal tahun. Asal tahu saja secara year to date (ytd) sektor ini telah terkoreksi hingga 28,24%.
Baca Juga: Analis nilai relaksasi buyback bisa tingkatkan kesejahteraan para pemegang saham
Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana menilai penurunan ini dipicu oleh saham emiten-emiten Crude Palm Oil (CPO) yang lesu dan penyebaran virus corona atau COVID-19 yang semakin luas.
Penyebarannya mempengaruhi konsumsi masyarakat di dunia sehingga berpotensi mempengaruhi permintaan CPO. Penurunan harga minyak menjadi faktor pemberat lainnya.
Tahun ini, lanjut Wawan, masih akan menjadi tahun yang berat bagi emiten-emiten CPO. Meskipun ada sentimen positif berupa kenaikan permintaan dari India, menurutnya sentimen itu sifatnya hanya sementara. "Menunggu data di kuartal I, tetapi diproyeksikan akan turun," jelas Wawan ketika dihubungi Kontan.co,id, Selasa (10/3).
Ia menambahkan, emiten-emiten yang bergantung pada ekspor akan lebih tertekan dibandingkan emiten yang memiliki pangsa pasar di dalam negeri.
Baca Juga: Mulai besok, IHSG turun 5%, perdagangan saham disetop
Untuk saat ini, Wawan menyarankan untuk menghindari terlebih dahulu saham-saham CPO, apalagi untuk jangka pendek. "Kalau mau investasi ke saham, lebih baik long term, dan lirik dahulu saham-saham big caps yang harganya sudah murah sekali," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News