Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Inilah kejutan terbaru PT Bumi Resources Tbk (BUMI) di pengujung tahun. Kali ini, BUMI akan menerbitkan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu alias private placement.
BUMI akan merilis 13,67 miliar saham baru. Efek dilusi aksi ini cukup besar sebesar 39,68%. Nilai private placement BUMI terbilang jumbo yakni bernilai total Rp 5,8 triliun atau Rp 425 per saham.
Harga itu lebih tinggi 44,07% dari harga saham BUMI, kemarin, sebesar Rp 295 per saham. "Kami mengikuti regulasi," kata Dileep Srivastava, Direktur BUMI, saat dimintai tanggapan soal harga yang premium itu, kepada KONTAN, kemarin. BUMI akan meminta persetujuan pemegang saham pada 20 Desember nanti lewat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa.
Aksi ini merupakan strategi BUMI untuk membayar utang dengan saham alias debt to equity swap. Per 30 September 2013, saldo utang jangka panjang BUMI mencapai senilai US$ 3,45 miliar. BUMI tak mungkin melunasi dari kas internal. Sebab, kas BUMI per 30 September 2013, cuma tersisa US$ 56,72 juta.
Kreditur BUMI yang akan ambil bagian dalam private placement ini adalah China Investment Corporation (CIC). Pada 9 Oktober 2013, BUMI menyatakan telah meneken perjanjian penyelesaian utang dengan CIC.
Total utang BUMI ke CIC senilai US$ 1,78 miliar. Dalam perjanjian, CIC akan mengambil US$ 150 juta. Dus, kreditur mana lagi di luar CIC yang akan mengikuti tawaran tukar utang jadi saham dari BUMI?
Berdasarkan laporan keuangannya per September 2013, BUMI masih memiliki kreditur lain yakni China Development Bank. Bank ini memiliki piutang jangka panjang senilai US$ 597,8 juta.
Credit Suisse punya piutang senilai US$ 297,22 juta dan US$ 150 juta, sementara Axis Bank Limited memiliki piutang US$ 154,24 juta. Nyaris tiap akhir tahun, selalu ada kejutan dari BUMI, ya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News