Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) akhirnya memutuskan untuk melakukan private placement ketimbang rights issue. Jumlah saham yang akan diterbitkan terbilang fantastis, 65,78% dari total ditempatkan dan disetor penuh perseroan saat ini.
Berdasarkan prospektus yang terbit hari ini, manajemen BUMI menjelaskan, total saham baru yang akan diterbitkan sebanyak-banyaknya mencapai 13,66 miliar. Jumlah ini jauh lebih besar dari yang ditentukan semula, yakni 10%-15%.
Saham baru tersebut memiliki nilai nominal lebih rendah dari saham BUMI saat ini. Nilai nominal saham BUMI sebesar Rp 500 per saham. Namun, pada saham baru ini, harga nominal saham hanya Rp 200 per saham.
Oleh karena itu, saham ini memiliki seri berbeda, yakni saham seri B. Harga saham baru yang akan ditransaksikan Rp 425 per saham. Dengan demikian, total transaksi penerbitan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non HMETD) ini mencapai Rp 5,8 triliun.
Saham baru ini tidak hanya ditawarkan kepada China Investment Corporation (CIC). Tapi, juga beberapa kreditur yang berminat setuju mengonversi pinjaman yang diberikan dengan saham BUMI.
Seperti diketahui, penerbitan saham baru ini merupakan salah satu mekanisme penyelesaian saham perseroan menyelesaikan utang kepada CIC. Untuk CIC, BUMI akan memberikan kepemilikan saham setara dengan nilai US$ 150 juta.
Misal, dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia (BI), 1US$ = Rp 12.018. Maka US$ 150 juta setara dengan Rp 1,8 triliun. Berarti, saham yang akan dialihkan ke CIC sebanyak 4,24 miliar. Jumlah ini setara dengan 12,31% dari total saham beredar BUMI setelah non HMETD.
Selain CIC, ada beberapa kreditur yang memiliki sangkutan dengan BUMI. Mereka adalah China Development Bank (CDB), Credit Suisse, Axis Bank Limited, Deutsche Bank, UBS AG, dan Nomura. Selain itu, perseroan juga memiliki utang berupa guaranteed senior notes I dan II.
Setelah non HMETD, porsi kepemilikan saham BUMI para kreditur akan menjadi 39,68%. Sedangkan, Vallar Investments UK Ltd akan menciut dari 29,18% menjadi 17,6%. Begitu juga porsi publik di bawah 5% akan jauh berkurang dari 70,82% menjadi 42,72%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News