kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.650.000   29.000   1,79%
  • USD/IDR 16.350   89,00   0,54%
  • IDX 7.070   40,02   0,57%
  • KOMPAS100 1.036   6,94   0,67%
  • LQ45 811   -0,76   -0,09%
  • ISSI 212   1,62   0,77%
  • IDX30 422   0,35   0,08%
  • IDXHIDIV20 505   -2,05   -0,40%
  • IDX80 117   0,39   0,34%
  • IDXV30 121   0,22   0,18%
  • IDXQ30 138   -0,58   -0,42%

Trump Tunda Tarif Meksiko dan Kanada, Harga Bitcoin Naik ke Level Atas USUS$ 100.000


Selasa, 04 Februari 2025 / 13:21 WIB
Trump Tunda Tarif Meksiko dan Kanada, Harga Bitcoin Naik ke Level Atas USUS$ 100.000
ILUSTRASI. Harga Bitcoin (BTC) kembali ke level atas US$ 100.000 usai Donald Trump menunda pemberlakuan tarif impor untuk Meksiko dan Kanada.


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga Bitcoin (BTC) kembali ke level atas US$ 100.000 usai Donald Trump menunda pemberlakuan tarif impor untuk Meksiko dan Kanada. Keputusan itu mengurangi ketidakpastian ekonomi yang menyelimuti pasar.

Berdasarkan data Coinmarketcap, Selasa (4/2) pukul 07.00 WIB, Bitcoin melonjak 4,18% dalam 24 jam terakhir di level kisaran US$ 101.547 per koin. 
Kapitalisasi pasar kripto global meningkat 3,77% menjadi US$ 3,35 triliun dalam 24 jam terakhir.

Mengutip dari Reuters, Presiden AS Donald Trump menunda kebijakan tarif untuk Meksiko dan Kanada selama sebulan. 

Trump menunda penerapan tarif 25% untuk Kanada dan Meksiko usai berdiskusi dengan kedua negara tersebut.

Baca Juga: Pasar Kripto Rebound Tajam Setelah Penundaan Tarif oleh Donald Trump

Tokocrypto melihat penundaan kebijakan tarif ini menjadi faktor utama dalam pergerakan pasar kripto. 

Kesepakatan ini membantu meredakan ketegangan perdagangan, memberikan dorongan bagi aset-aset berisiko seperti Bitcoin.

Penundaan tarif untuk Meksiko dan Kanada telah meningkatkan kembali optimisme investor terhadap aset kripto. Keputusan ini menciptakan sentimen positif di pasar, membuat Bitcoin naik lagi sebagai aset lindung nilai.

Bitcoin mengalami kenaikan pesat yang dipicu oleh meningkatnya permintaan dari investor global setelah Trump menunda pemberlakuan tarif. Volume perdagangan Bitcoin meningkat tajam hingga mencapai sekitar US$ 113 miliar.

Sementara itu, Trump belum memberikan instruksi terbaru terhadap tarif untuk China. Kebijakan tarif Trump tersebut sudah dikecam China dan berniat mengajukan gugatan di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). 
Pasar di China masih tutup untuk libur Tahun Baru Imlek dan dijadwalkan buka kembali pada hari Rabu.

Trader Tokocrypto Fyqieh Fachrur mengatakan bahwa penerapan tarif impor baru oleh Trump terhadap China, Kanada, dan Meksiko meningkatkan ketidakpastian ekonomi dan risiko inflasi. Tarif 25% untuk Kanada dan Meksiko serta 10% untuk China membuat biaya impor lebih mahal, sehingga the Fed mungkin mempertahankan atau menaikkan suku bunga.

Baca Juga: Trump Borong Kripto Sebelum Pasar Ambruk, Blunder Besar atau Insider Trading Gagal?

"Situasi ini memperkuat dolar AS, yang menjadi katalis bearish bagi Bitcoin karena investor beralih ke aset yang lebih stabil seperti obligasi dan deposito," jelas dia, kemarin (4/2).

Kekhawatiran penerapan tarif sebelumnya telah memicu likuidasi besar-besaran di pasar kripto. Tekanan ini semakin diperparah oleh panic selling, di mana investor memilih keluar dari aset kripto demi instrumen yang lebih stabil di tengah ketidakpastian ekonomi.

Menurut Fyqieh, skenario bullish hanya akan terkonfirmasi jika BTC berhasil menembus dan mempertahankan US$ 100.000 sebagai level support. Kekuatan Bitcoin di level atas US$ 100.000 akan menghapus potensi tren bearish dan membuka peluang reli lebih lanjut.

Namun demikian, Bitcoin diperkirakan tetap menjadi aset utama. Sebab, dalam kondisi dolar AS yang melemah akibat inflasi dan kebijakan tarif, BTC dapat berfungsi sebagai store of value.

Di tengah tren penurunan Bitcoin, Fyqieh menyarankan investor untuk menghindari leverage tinggi dan menerapkan strategi Dollar-Cost Averaging (DCA) untuk mengakumulasi aset di harga lebih rendah. Diversifikasi ke altcoin dengan fundamental kuat juga dapat menjadi opsi, tetapi risiko lebih tinggi dibandingkan Bitcoin.

Selain itu, staking dan yield farming pada platform DeFi yang aman bisa menjadi alternatif untuk memperoleh pendapatan pasif sambil menunggu pemulihan pasar. 
Serta, tetap perhatikan perkembangan makroekonomi, regulasi, dan likuiditas pasar untuk menentukan titik masuk yang lebih optimal.

Selanjutnya: PTBA Cetak Rekor Sejarah Menjual 42,9 Juta Ton Batubara di 2024

Menarik Dibaca: PTBA Cetak Rekor Sejarah Menjual 42,9 Juta Ton Batubara di 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×