Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah berbalik menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Mengutip Bloomberg, Selasa (4/2) pukul 12.30 WIB, Rupiah spot di posisi Rp 16.377 per dolar AS, menguat 0,43% dari posisi penutupan kemarin di Rp 16.448 per dolar AS.
Research & Development Trijaya Pratama Futures Alwi Assegaf mencermati, penguatan nilai tukar rupiah sejalan dengan indeks dolar yang melemah. Hal itu menyusul pengumuman ditundanya tarif baru terhadap Meksiko dan Kanada selama satu bulan.
Keputusan ditundanya tarif untuk Meksiko diambil setelah negara itu setuju untuk mengerahkan 10.000 anggota Garda Nasional ke perbatasan utara untuk menekan aliran perdagangan obat-obatan ilegal. Penangguhan sementara ini memberi waktu bagi kedua negara untuk melanjutkan negosiasi selama periode tersebut.
Baca Juga: Rupiah Spot Menguat 0,45% e Rp 16.365 Per Dolar AS pada Selasa (4/2) Siang
"Dolar melemah setelah AS menunda tarif baru untuk Meksiko," kata Alwi dalam risetnya, Selasa (4/2).
Alwi mencermati, ditundanya tarif mendorong penguatan peso Meksiko, yang naik 1,25% menjadi 20,4196 terhadap dolar AS. Sebelumnya, peso sempat jatuh ke level terendahnya dalam hampir tiga tahun di 21,2882 per dollar AS. Sementara itu, indeks dollar (DXY) turun 0,5% ke 108,96, setelah mencapai level tertinggi tiga minggu di 109,88 pada awal perdagangan.
Sebelumnya, AS mengumumkan rencana untuk mengenakan tarif sebesar 25% terhadap Kanada dan Meksiko, serta 10% terhadap China mulai Selasa, dengan tujuan untuk menangani masalah imigrasi dan perdagangan narkotika.
Sementara itu, China mengecam kebijakan tarif Trump tersebut dan menyatakan niatnya untuk mengajukan gugatan di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Pasar di China masih tutup untuk libur Tahun Baru Imlek dan dijadwalkan buka kembali pada hari Rabu.
Alwi menambahkan, penerapan tarif Trump diperkirakan juga akan meningkatkan inflasi di AS dan mempertahankan suku bunga tetap tinggi. Kebijakan ini berpotensi memperlambat pertumbuhan ekonomi global dan peningkatan biaya bagi konsumen AS.
Baca Juga: Harga Emas Antam Cetak Rekor Baru di Rp 1.650.000 Per Gram
Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengatakan bahwa rencana kenaikan tarif Trump telah menciptakan ketidakpastian di pasar global. Akibatnya, nilai tukar rupiah melemah sejalan dengan kuatnya dolar AS.
"Ketegangan perdagangan yang sedang berlangsung, terutama antara AS dan Tiongkok, telah menyebabkan fluktuasi di pasar mata uang," kata Sutopo kepada Kontan.co.id, Senin (3/2).
Sutopo menilai, perubahan kondisi ekonomi global, seperti perang dagang dan kebijakan ekonomi negara-negara ekonomi utama, dapat mempengaruhi Rupiah. Selain itu, pernyataan dari pejabat Federal Reserve AS yang menunjukkan sikap agresif terhadap suku bunga telah membuat Dolar AS lebih menarik bagi investor.
Stabilitas politik dan kepercayaan investor terhadap pemerintah Indonesia juga dapat memengaruhi kekuatan mata uang. Fluktuasi arus investasi asing ke Indonesia dapat mempengaruhi nilai Rupiah.
Selanjutnya: Profil Bahlil Lahadalia: Menteri ESDM yang Dinilai Bikin Warga Sulit Dapat LPG 3 Kg
Menarik Dibaca: Tips Konsumsi Makanan Karbohidrat agar Gula Darah Tetap Terkontrol
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News