Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Yudho Winarto
Stephanus melihat bank middle size berpotensi meningkatkan inklusifitas khususnya untuk menjual instrumen reksadana.
TRIM juga sudah menarik beberapa agen penjual berbasis digital atau teknologi finansial (tekfin) agar lebih dekat dengan generasi milenial.
Stephanus menjelaskan sejak tahun lalu TRIM telah bekerjasama dengan beberapa gerai atau aplikasi baru seperti Bibit, TanamDuit, Bareksa, dan lainnya. Sampai saat ini TRIM telah bekerjasama dengan 9 perusahaan tekfin di Indonesia.
Menurut Stephanus penjualan reksadana beberapa tahun ke depan bisa memperbesar pangsa pasar untuk investor milenial.
Sejalan dengan meningkatkan layanan digitalnya, TRIM juga akan menutup sebagian cabang fisik. Stephanus bilang, cabang banyak dikurangi karena kebiasaan masyarakat saat ini tidak perlu kumpul-kumpul untuk trading.
Melalui sistem informasi yang sudah canggih akan menambah efisiensi dan efektivitas penjualan. Selain itu dengan mengurangi cabang fisik, TRIM juga akan menjaga transaksi fraud yang beberapa tahun terakhir kerap terjadi.
"Semakin mengarah ke digital semakin berkurang loop hole untuk penipuan itu yang diupayakan akan terus berkurang," pungkasnya.
Stephanus optimistis dengan perkembangan TRIM. Sebab melihat sektor finansial dan pasar modal sangat menjanjikan. Ditambah dengan ekspansi yang dilakukan pada sektor digital yang akan memberi katalis positif bagi kinerja TRIM ke depannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News