Reporter: Olfi Fitri Hasanah | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) di pasar spot, Senin (15/5), menguat 0,2% ke Rp 13.303 per dollar AS. Sedang kurs tengah rupiah di Bank Indonesia (BI) naik 0,15% menjadi Rp 13.319.
Analis Pasar Uang Bank Mandiri Reny Eka Putri menilai, katalis utama rupiah menguat berkat data neraca perdagangan April 2017 yang cukup positif. Meski pertumbuhan ekspor dan impor tidak sesuai ekspektasi, namun Indonesia masih mencatatkan surplus US$ 1,24 miliar. Nilai ekspor mencapai US$ 13,17 miliar dan nilai impor sebesar US$ 11,93 miliar.
Sedang sentimen global tengah minim. "Yang terdekat akan ada rilis data perumahan AS yang diprediksi positif, sehingga rupiah berpotensi koreksi," jelas Reny.
Research dan Analyst Monex Investindo Futures Faisyal menyebut, rupiah masih berpotensi menguat. Tapi penguatan akan bergantung pada hasil rapat dewan gubernur Bank Indonesia (BI). Jika BI memutuskan mempertahankan suku bunga acuan di 4,75%, rupiah akan positif.
Dari eksternal, inflasi AS bulan April di bawah ekspektasi pasar. Lalu, kenaikan harga minyak bumi juga membantu penguatan rupiah.
Faisyal memperkirakan penguatan rupiah akan bertahan selama sepekan ke depan. Hari ini rupiah akan bergerak di kisaran Rp 13.270-Rp 13.325. Reny menganalisa rupiah akan bergerak antara Rp 13.290-Rp 13.330.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News