Reporter: Olfi Fitri Hasanah | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Tren pelemahan dollar Amerika Serikat (AS) masih berlangsung. Hari ini, Senin (15/5), The Greenback di pasar spot melemah 0,2% terhadap rupiah ke posisi Rp 13.303.
Research dan Analyst Monex Investindo Futures Faisyal mencermati faktor eksternal yang menekan dollar AS akhir-akhir ini. Pertama, meningkatnya kekhawatiran terhadap kondisi geopolitik AS akibat uji coba serangan rudal oleh Korea Utara.
Kedua, Jumat (12/5) lalu diumumkan inflasi AS pada April ternyata di bawah ekspektasi pasar yakni hanya 0,2%. Padahal, sebelumnya diprediksi dapat bergerak hingga 0,3%. "Katalis tersebut makin mengurangi kekuatan dollar AS," ucap Faisyal.
Ketiga, kenaikan harga minyak dunia menyambut desakan kepada Arab Saudi untuk menyepakati keputusan memperpanjang waktu pengurangan produksi hingga Maret 2018. Sebagai salah satu negara yang mengandalkan sektor komoditas dalam kegiatan eskpor, secara otomatis sentimen tersebut membuka peluang merosotnya kekuatan dollar AS di hadapan rupiah.
Di sisi lain, Indonesia menyuguhkan data positif hari ini. Neraca Perdagangan bulan April mencatat surplus US$ 1,24 miliar.
Faisyal mengatakan, jika Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan di 4,75% mendatang, dollar AS berpotensi memperpanjang pelemahannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News