kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Tren penurunan suku bunga acuan bisa jadi katalis bagi BBRI di sisa tahun 2020


Selasa, 21 Juli 2020 / 19:28 WIB
Tren penurunan suku bunga acuan bisa jadi katalis bagi BBRI di sisa tahun 2020
ILUSTRASI. Nasabah menggunakan anjungan tunai mandiri Bank BRI Jakarta, Selasa (12/5). PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menyiapkan layanan operasional jelang Lebaran Idul Fitri tahun ini. BRI menyediakan uang tunai Rp 37,2 triliun serta memastikan kesiapan ja


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Tren penurunan dan rendahnya suku bunga acuan diperkirakan bisa memberi dampak positif terhadap perbankan, termasuk PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).

Analis NH Korindo Sekuritas Arief Machrus dalam risetnya pada 19 Juni 2020 mengatakan Net Interest Margin (NIM) BBRI pada kuartal II-2020 akan terpengaruh oleh tren penurunan suku bunga acuan.

Dengan tren penurunan tersebut, Arief juga menilai BBRI berpeluang untuk mempertahankan CASA ratio-nya, di mana pada kuartal I-2020 ada di level 56,86%

Baca Juga: Restrukturisasi kredit di Bank Rakyat Indonesia (BBRI) turun, ini rekomendasi analis

Adapun NIM BBRI pada kuartal I-2020 mencatatkan penurunan menjadi 6,66% dari 6,89% secara yoy. Arief menyebut turunnya NIM BBRI tidak terlepas dari usaha BBRI dalam menjaga cost of fund mereka. Cost of fund BBRI sendiri ada di level 3,65% pada kuartal I-2020, turun tipis dari kuartal I-2019 yang ada di 3,68%.

Sementara analis Mirae Asset Sekuritas Lee Young Jun mengatakan, tren penurunan suku bunga acuan tidak terlalu memberi dampak signifikan terhadap kinerja BBRI.

Pasalnya, ia melihat hubungan suku bunga acuan dan commercial rate tidaklah kuat. Hal ini tercermin dari pergerakan suku bunga acuan dan rata-rata suku bunga pinjaman yang tidak berkorelasi.

Baca Juga: IHSG menguat, intip saham-saham yang dikoleksi asing, Selasa (21/7)

“Sejauh ini, BBRI, bahkan perbankan lainnya, tidak menyesuaikan suku bunga pinjaman sejak awal tahun meski BI sudah melakukan pemangkasan suku bunga acuan. Saya cenderung melihat kebijakan fiskal lebih mempunyai dampak signifikan ketimbang kebijakan moneter,” jelas Lee kepada Kontan.co.id, Selasa (21/7).

Namun, Arief menyebut Non Performing Loan (NPL) BBRI, khususnya pada segmen mikro tengah mengalami kenaikan. Dengan adanya penerapan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang telah mengurangi aktivitas ekonomi secara signifikan, Arief menyebut hal tersebut pada akhirnya berpengaruh pada repayment capacity dari segmen mikro.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×