kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.835   40,00   0,24%
  • IDX 6.679   65,44   0,99%
  • KOMPAS100 965   12,40   1,30%
  • LQ45 750   8,15   1,10%
  • ISSI 212   1,80   0,86%
  • IDX30 390   4,00   1,04%
  • IDXHIDIV20 468   2,84   0,61%
  • IDX80 109   1,41   1,31%
  • IDXV30 115   1,81   1,60%
  • IDXQ30 128   1,06   0,84%

Tren Pembayaran Dividen pada Kuartal I-2025 Menurun, Apa Sebabnya?


Minggu, 27 April 2025 / 20:10 WIB
Tren Pembayaran Dividen pada Kuartal I-2025 Menurun, Apa Sebabnya?
ILUSTRASI. Tren pembagian dividen emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada kuartal I 2025 mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/16/04/2025


Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren pembagian dividen emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada kuartal I 2025 mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Berdasarkan riset Kontan, beberapa emiten yang rajin memberikan dividen jumbo seperti PT Bayan Resources Tbk (BYAN) mencatat penurunan dividen 66,6% dari Rp 8,4 triliun di 2024 menjadi Rp 5,04 triliun di 2025 dan PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) mencatat penurunan dividen 91% dari Rp 6,17 triliun di 2024 menjadi Rp 3,23 triliun di 2025.

Emiten perbankan seperti PT Bank BCA Tbk (BBCA) juga pertama kalinya menurunkan dividen payout ratio pada tahun 2025 setelah 8 tahun berturut-turut selalu naik. 

Analis Trimegah Sekuritas, Kharel Devin Fielim menjelaskan bahwa secara agregat, nilai dividen yang dibagikan pada awal 2025 ini lebih rendah, salah satunya disebabkan oleh pergeseran jadwal pembagian dividen.

Baca Juga: Tren Penyaluran Dividen Awal Tahun Melemah, Ini Sebabnya

“Selain itu, penurunan dividen ini, khususnya pada perusahaan BUMN (baik bank maupun perusahaan lainnya), menurut kami disebabkan oleh pembentukan Danantara,” terang Kharel pada Kontan, (27/4).

Harga komoditas global yang mengalami penurunan tajam, terutama di sektor energi dan pertambangan juga turut berperan dalam menekan kemampuan perusahaan komoditas untuk membagikan dividen yang besar. 

Menurut Kharel, sejumlah perusahaan komoditas memilih untuk menahan sebagian besar laba mereka. Langkah ini diambil untuk menjaga keberlanjutan operasional, mengingat ketidakpastian pasar yang terus berlanjut, terutama dalam menghadapi fluktuasi harga global yang tajam.

Di sisi lain, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus juga menyoroti adanya kebijakan pembentukan Danantara yang turut memengaruhi sektor perbankan dan beberapa emiten besar lainnya. 

Baca Juga: Berikut Penyebab Beberapa Sekuritas Revisi Target IHSG Tahun Ini

"Pembentukan Danantara ini mendorong BUMN, terutama perbankan, untuk menahan laba mereka demi mendukung program pemerintah seperti Koperasi Merah Putih," ujar Nico.

Nico juga menambahkan bahwa kebijakan ini membuat sektor perbankan menurunkan jumlah dividen yang biasanya dibagikan kepada pemegang saham.

Dengan penurunan harga komoditas yang terus berlanjut dan kebijakan-kebijakan baru yang diambil pemerintah, lanskap dividen 2025 menghadapi banyak tantangan, terutama bagi sektor komoditas. 

Namun, pergerakan ini juga membuka peluang bagi sektor-sektor lain yang mungkin akan mendominasi distribusi dividen di masa depan.

Selanjutnya: Izin Ekspor Tersendat, Penjualan Tembaga & Emas Freeport Merosot pada Kuartal I-2025

Menarik Dibaca: Bank Mandiri Realisasikan KUR Rp 12,8 Triliun, Mayoritas ke Sektor Produktif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×