kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tren naik yield SUN, rupiah sulit lepas dari tekanan


Kamis, 01 Maret 2018 / 21:59 WIB
Tren naik yield SUN, rupiah sulit lepas dari tekanan
ILUSTRASI. Uang rupiah


Reporter: Dimas Andi | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah dinilai masih sulit lepas dari tekanan penguatan dollar Amerika Serikat. Tren kenaikan imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) menjadi salah satu penyebabnya.

Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Ahmad Mikail menyatakan, selama tren kenaikan imbal hasil SUN berlangsung, selama itu pula nilai tukar rupiah rentan terkoreksi. “Karena SUN jadi salah satu instrumen penggerak rupiah,” katanya, Kamis (1/3).

Ia menjelaskan, tren kenaikan imbal hasil SUN sejalan dengan kenaikan imbal hasil US Treasury yang telah berlangsung sejak awal tahun.

Imbal hasil SUN seri acuan 10 tahun pada 1 Januari masih berada di level 6,18%. Namun, pada Kamis (1/3), imbal hasil SUN sudah berada di level 6,57%. 

Sedangkan, pada 1 Januari lalu, imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun berada di level 2,40%. Sementara, pada Rabu (28/2), imbal hasil surat utang tersebut sudah berada di level 2,86%. Bahkan, pada 21 Februari lalu, imbal hasil US Treasury mencapai rekor tertinggi di level 2,95%.

Menurut Ahmad, selain berdampak terhadap pergerakan rupiah, kenaikan imbal hasil SUN juga berimbas pada keluarnya dana asing dari pasar obligasi negara dan terkoreksinya indeks obligasi Indonesia.

Sekadar informasi, kurs rupiah dii pasar spot pada penutupan Kamis (1/3) berada di level Rp 13.478 per dollar AS atau menguat tipis 0,02% dari hari sebelumnya. Sebaliknya, kurs tengah rupiah Bank Indonesia melemah 0,62% ke level Rp 13,793 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×