kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tren Bearish Aset Kripto Masih Berpotensi Berlanjut, Ini Pemicunya


Kamis, 20 Januari 2022 / 16:16 WIB
Tren Bearish Aset Kripto Masih Berpotensi Berlanjut, Ini Pemicunya
ILUSTRASI. Ilustrasi kripto. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga berbagai jenis kripto saat ini rupanya sedang tenggelam dalam zona merah. Merujuk Coinmarketcap.com, aset kripto berkapitalisasi terbesar terpantau sedang berada dalam tren bearish.

Sebagai contoh, Bitcoin pada Kamis (20/1) pukul 16.00 WIB berada di level US$ 41.945 per BTC atau sudah terkoreksi hingga 34,04% dalam tiga bulan terakhir. Tak jauh berbeda, nasib Ethereum juga sama saja. Aset kripto dengan kapitalisasi terbesar kedua ini berada di level US$ 3.131 per ETH atau turun 24,52% dalam tiga bulan terakhir.

Aset lain seperti Cardano dan Solana masing-masing juga sudah mengalami koreksi 38,57% dan 32,57%. Hanya Binance Coin yang masih cukup baik performanya karena dalam periode yang sama, harganya hanya turun 4,42%.

CEO Triv Gabriel Rey mengatakan, potensi kenaikan suku bunga acuan The Fed menjadi biang keladi turunnya harga berbagai aset kripto belakangan ini. Menurutnya, penurunan ini masih akan terus berlanjut mengingat tapering The Fed baru akan terjadi pada Maret mendatang. 

Selain itu, minimnya sentimen positif di pasar kripto saat ini turut memberi sumbangsih terhadap tren bearish tersebut.

Baca Juga: Bitcoin Betah di Bawah US$ 42.000, Harga 2 Mata Uang Kripto Ini Melonjak

“Mungkin yang bisa sedikit mengangkat harga Bitcoin dan kawan-kawan adalah disetujuinya Bitcoin ETF Fisik. Tapi ini juga belum ada ada indikasi terjadi di kuartal I-2022,” kata Gabriel kepada Kontan.co.id, Kamis (20/1).

Terlebih lagi, investor institusional yang biasanya bisa menggerakan harga juga justru sedang menjauh dari aset kripto. Gabriel bilang, saat ini uang investor institusional yang masuk ke Bitcoin terus melambat. Bahkan, ia menyebut, Grayscale Bitcoin Trust (GBTC) secara premium sedang diskon 26%. Level tersebut merupakan yang terendah sepanjang masa.

Oleh karena itu, ia meyakini pasar masih akan terus bergerak sideways dengan kecenderungan tertekan dalam beberapa waktu ke depan. 
Berdasarkan hitungannya, saat ini level support terkuat Bitcoin berada di US$ 38.000 per BTC. Jika sampai level tersebut tertembus, tidak menutup kemungkinan harga Bitcoin bisa turun semakin dalam

Menurutnya, momen ini bisa dimanfaatkan para investor untuk melakukan Dollar Cost Averaging (DCA). Ia merekomendasikan dua aset kripto yang paling tepat untuk saat ini, yakni Bitcoin dan Ethereum.

Baca Juga: Tokocrypto Sembrani Blockchain Accelerator Cari 8 Proyek Blockchain Potensial

Terkait Ethereum, ia melihat aset kripto yang satu ini sudah mulai jadi lirikan investor institusional seperti para venture capital. Sehingga keduanya masih akan menarik untuk jangka panjang.

“Kalau mau cari high return, bisa manfaatkan aset kripto yang berkaitan dengan NFT seperti Solana ataupun Axie Infinity. Tapi ini bukan tanpa risiko, karena kita tidak tahu seberapa lama hype NFT ini bisa bertahan,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×