Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - DENPASAR. Industri kripto Indonesia makin hari semakin berkembang. Tak hanya jumlah investor dan transaksi kripto yang terus tumbuh, kini juga semakin banyak anak bangsa yang mengembangkan proyek yang berkaitan dengan aset kripto.
Tengok saja, kini proyek berbasis blockchain, Non Fungible Token, hingga GameFi buatan dalam negeri makin jamak ditemui. Tokocrypto melalui TokoLaunchpad merupakan salah satu platform yang coba mewadahi berbagai inisiasi tersebut.
Teranyar, bekerjama sama dengan BRI Ventures melalui inisiatifnya Semberani Wira Akselarator, TokoLaunchpad menghadirkan menciptakan Tokocrypto Sembrani Blockchain Accelerator (TSBA).
CEO Tokocrypto Pang Xue Kai mengatakan, TSBA hadir sebagai upaya membangun ekosistem akselerator berbagai startup yang didukung teknologi blockchain demi memajukan industri. Lewat akselerator ini, diharapkan dapat mendorong ekosistem dan membawa impact bagi industri startup dan blockchain, bukan hanya secara bisnis, tapi juga secara sosial ekonomi.
Baca Juga: Polemik NFT Sebagai Sumber Baru Pajak SPT Tahunan
Sementara, Head of TokoLaunchpad Tigran Adiwirya menjelaskan, melalui program akselerator ini, diharapkan para peserta nantinya akan mendapatkan bimbingan agar bisa membangun sebuah proyek yang tak hanya menawarkan kelebihan, namun juga punya fundamental yang kuat serta bisa menavigasi berbagai kompleksitas yang ada.
“Jadi, para peserta nantinya akan diberikan persiapan, mengikuti learning section, mentoring, hingga development project itu sendiri. Untuk itu, TSBA akan dibantu dengan berbagai sosok yang kredibel dan punya pengalaman di dunia blockchain dan kripto,” kata Tigran kepada Kontan.co.id, Kamis (20/1).
Beberapa mentor di program TSBA ini adalah Bill Chin dari Binance Labs, Shaun Djie dari Digix Dao & Kinetic Capital, Tamar Manteshashvili dari Solana Labs, YY Lai dari Signum Capital, Charles Kok dari UOB Ventures, hingga dari Tokocrypto dan BRI Ventures itu sendiri.
VP Investment and Business Development BRI Ventures Markus Liman Rahardja menambahkan, pihaknya meyakini bahwa dalam 10 tahun mendatang, teknologi blockchain merupakan suatu hal yang mainstream dan akan digunakan secara umum. Oleh karena itu, ia ingin BRI Ventures memulai pengembangannya sedini mungkin agar ketika nanti teknologi blockchain sudah jadi mainstream, BRI Ventures bisa jadi top player pada industri ini.
Sayangnya, sejauh ini, ia melihat banyak proyek blockchain yang justru kesulitan untuk mencari pendanaan. Oleh karena itu, pihaknya akan hadir sebagai salah satu pihak yang akan membantu dalam mencari dana tersebut, sementara Tokocrypto akan lebih berfokus pada pengembangan blockchain, menyiapkan white paper hingga Tokenomics proyek tersebut.
Markus bilang, lewat TSBA ini, pihaknya akan mencari 8-10 proyek yang berkaitan dengan NFT, GameFi, DeFi, hingga impact project. Namun, terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi agar proyek tersebut bisa lolos seleksi.
“Kami cari proyek yang sudah jadi dan sedang berkembang, oleh karena itu, proyeksnya harus sudah memiliki development blockchain, sudah punya produk MVP, hingga memiliki whitepaper,” imbuhnya.
Tigran menambahkan, program ini saat ini memang difokuskan untuk melakukan pengembangan proyek. Namun, tidak menutup kemungkinan, pada akhir program nanti, proyek tersebut masuk ke ekosistem Tokocrypto. Ia optimistis program ini akan diminati dan peserta yang mendaftar diekspektasikan bisa lima kali lipat lebih banyak dari target.
Bagi para pemilik project ataupun startup berbasis blockchain, program akselerator TSBA ini sudah dibuka mulai hari ini dan akan ditutup pada 10 Februari 2022. Pengumuman mengenai peserta yang lolos seleksi akan diumumkan pada 14 Februari 2022. Sementara untuk kick-off akselerator akan dimulai pada 21 Februari 2022.
Baca Juga: Tokocrypto dan BRI Ventures Luncurkan Tokocrypto Sembrani Blockchain Accelerator
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News