kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.774   -14,00   -0,09%
  • IDX 7.469   -10,06   -0,13%
  • KOMPAS100 1.154   -0,36   -0,03%
  • LQ45 914   0,76   0,08%
  • ISSI 226   -0,75   -0,33%
  • IDX30 472   1,31   0,28%
  • IDXHIDIV20 570   2,59   0,46%
  • IDX80 132   0,18   0,14%
  • IDXV30 140   0,94   0,68%
  • IDXQ30 158   0,51   0,33%

Transcoal Pacific mengincar dana IPO sebesar Rp 100 miliar


Rabu, 25 April 2018 / 07:30 WIB
Transcoal Pacific mengincar dana IPO sebesar Rp 100 miliar


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan transportasi dan logistik PT Transcoal Pacific bakal menggalang pendanaan dari pasar modal melalui penawaran perdana umum atau initial public offering (IPO). Calon emiten ini membidik dana segar sekitar Rp 100 miliar dari aksi korporasi tersebut.

Transcoal Pacific sudah menunjuk PT Investindo Nusantara Sekuritas sebagai penjamin pelaksana efek IPO. Direktur Investment Banking Investindo Nusantara Anshy Sutisna mengatakan, Transcoal akan melepas 27% saham dari modal ditempatkan dan disetor penuh.

Perusahaan ini menggunakan laporan keuangan Desember 2017 sebagai dasar valuasi IPO. "Jadi kami harapkan sekitar bulan Juni atau awal Juli bisa listing di Bursa Efek Indonesia (BEI)," kata Anshy usai mini expose di Gedung BEI, Selasa (24/4).

Nantinya, sebagian besar dana hasil IPO akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja. Informasi saja, Transcoal Pacific merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa transportasi perkapalan untuk pengangkutan produk energi dan komoditas batubara.

General Manager Transcoal Pacific Anton Ramada Saragih mengatakan, perusahaan transportasi logistik ini juga menyediakan jasa pengangkutan bahan bakar minyak. Perusahaan ini sudah berdiri sejak 2007. Anton mengatakan, melalui IPO, Transcoal diharapkan bisa berkembang lebih baik. "Kami berusaha untuk mengembangkan usaha, dan agar makin dikenal publik," ujar dia.

Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI Hamdi Hassyarbaini mengatakan, sektor logistik dan sektor komoditas masih punya peluang besar untuk tumbuh. "Pasti makin banyak yang berminat IPO. Apalagi perusahaan minyak yang baru tahap eksplorasi pun sudah bisa IPO, walaupun belum menghasilkan," tutur dia.

Sepanjang tahun ini, sudah ada tujuh perusahaan yang mencari pendanaan melalui IPO. Total nilai emisi dari IPO tersebut mencapai Rp 940 miliar. BEI mencatat, sampai akhir tahun ini, masih sekitar 26 perusahaan lagi yang mengantre untuk mencatatkan sahamnya di BEI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×