kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.510.000   -4.000   -0,26%
  • USD/IDR 15.565   -65,00   -0,42%
  • IDX 7.789   16,39   0,21%
  • KOMPAS100 1.206   -1,84   -0,15%
  • LQ45 954   -7,01   -0,73%
  • ISSI 236   1,17   0,50%
  • IDX30 492   -2,07   -0,42%
  • IDXHIDIV20 588   -4,32   -0,73%
  • IDX80 137   -0,37   -0,27%
  • IDXV30 143   0,88   0,62%
  • IDXQ30 163   -1,25   -0,76%

Transaksi obligasi korporat sepi di pasar sekunder


Kamis, 13 Februari 2014 / 17:42 WIB
Transaksi obligasi korporat sepi di pasar sekunder
ILUSTRASI. Tingkat inflasi secara global menjadi hal yang perlu diwaspadai oleh investor pada kuartal keempat mendatang.


Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Berbeda dengan transaksi obligasi pemerintah, transaksi obligasi korporasi justru menyusut. Nilai rata-rata transaksi surat utang korporasi sepanjang Januari 2014 secara year-to-date (ytd) turun 20,85%.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), nilai transaksi rata-rata obligasi swasta sepanjang Januari 2014 sebesar Rp 595,1 miliar per hari. Sedangkan, per akhir Desember 2013, rata-rata nilai transaksi per hari mencapai Rp 751,9 miliar.

Rata-rata frekuensi perdagangan per hari pun ikut turun. Sepanjang tahun 2013, frekuensi perdagangan bisa mencapai 81 kali. Sedangkan, per akhir Januari 2014 rata-rata frekuensi perdagangan hanya 56 kali per hari.

Adapun, secara year-on-year (yoy) rata-rata nilai transaksi tahun lalu dibandingkan tahun sebelumnya meningkat. Sepanjang 2012 nilai transaksi per hari obligasi korporasi sebesar Rp 650 miliar. Namun, tingkat frekuensi per hari tahun 2012 lebih besar yakni 103 kali per hari.

Secara keseluruhan, total volume transaksi surat utang korporasi tahun 2013 mencapai Rp 185,718 triliun. Tahun 2012, total nliai transaksi hanya Rp 160,11 triliun. Namun, secara frekuensi, tahun 2012 lebih tinggi, yaitu 25.301 kali. Sedangkan tahun lalu hanya 19.989 kali.

Sebagai tambahan informasi, total outstanding obligasi korporasi, termasuk sukuk dan efek beragun aset (EBA) per akhir 2013 sebesar Rp 220,58 triliun. Per akhir Januari 2014 angka ini belum berubah. Adapun, di tahun 2012 total nilai outstanding nya sebesar Rp 189,44 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM) Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet

[X]
×