Reporter: Nadya Zahira | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan bahwa nilai transaksi aset kripto di Indonesia mencapai Rp 44,07 triliun pada Januari 2025.
Angka ini mengalami lonjakan signifikan sebesar 104,31% secara tahunan (year on year/yYoY dibandingkan Januari 2024 yang tercatat Rp 21,57 triliun.
“Selama bulan Januari 2025, tercatat nilai transaksi aset kripto sebesar Rp 44,07 triliun, meningkat 104,31% secara tahunan dibandingkan Januari 2024," ujar Dewan Komisioner OJK Pengawas Pasar Kripto, Hasan Fawzi Hasan, dalam konferensi pers usai Rapat Dewan Komisioner OJK Februari 2025, Selasa (4/3).
Baca Juga: FBI Turun Tangan! Minta Pemblokiran Transaksi Kripto Terkait Peretasan Bybit Rp 23 T
Hasan menyebutkan bahwa pertumbuhan transaksi ini mencerminkan kondisi pasar kripto yang semakin berkembang serta kepercayaan investor yang tetap kuat.
Selain itu, jumlah investor kripto juga mengalami peningkatan signifikan, dengan total lebih dari 22 juta pengguna di Indonesia.
Hingga Februari 2025, terdapat 1.396 aset kripto yang dapat diperdagangkan di Indonesia.
OJK juga telah memberikan izin kepada 19 entitas dalam ekosistem perdagangan aset kripto, yang terdiri dari: 1 bursa kripto, 1 lembaga kliring penjaminan dan penyelesaian, 1 pengelola tempat penyimpanan, dan 16 pedagang aset kripto.
Selain itu, saat ini OJK tengah memproses perizinan terhadap 14 calon pedagang aset kripto tambahan.
Baca Juga: Indodax Caratkan Kinerja Positif, Transaksi Capai Rp 16,01 Triliun per Januari 2025
Hasan menambahkan bahwa pada tahun ini, pengawasan dan regulasi perdagangan kripto telah resmi dialihkan dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) ke OJK.
Untuk memastikan kelancaran transisi pengawasan ini, OJK telah menggelar sosialisasi dan bimbingan teknis kepada para penyelenggara perdagangan aset kripto guna memastikan kepatuhan terhadap regulasi yang baru.
Hasan juga menegaskan bahwa OJK terus melakukan pembenahan dalam pengawasan sektor ini, termasuk dalam aspek keamanan siber.
“Kami telah melakukan kajian dan menyusun sistem keamanan siber yang mencakup aset kripto. Kami berharap ini menjadi acuan dasar untuk memperkuat keamanan dalam ekosistem kripto di Indonesia,” tutupnya.
Selanjutnya: Jaga Kelembaban Saat Ibadah Ramadan, LG Electronics Sumbangkan Dehumidifier
Menarik Dibaca: Selebgram Aghnia & Stefany Talita Luncurkan Eze Nails, Koleksi Kuku Tempel Premium
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News