Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan pasar kripto sepanjang kuartal I-2022 ini cenderung berkonsolidasi. Berbagai sentimen negatif seperti ekspektasi kenaikan suku bunga, inflasi yang tinggi, hingga konflik Rusia-Ukraina telah membatasi pergerakan harga berbagai aset kripto. Kendati begitu, rupanya Zipmex masih berhasil mencatatkan pertumbuhan transaksi sepanjang periode tersebut.
Head of Growth Zipmex Indonesia Siska Lestari mengungkapkan, nilai transaksi aset kripto di Zipmex sepanjang kuartal 1-2022 naik 26% dibandingkan dengan periode sama di tahun sebelumnya. Ia bilang, total trading volume di Zipmex selama kuartal I-2022 melampaui US$ 1 miliar, sementara pada 2021 jumlahnya hanya sekitar US$ 800 juta.
“Faktor pertama yang mendorong tumbuhnya ini adalah meningkatnya ketertarikan masyarakat terhadap aset kripto. Apalagi, hampir setiap hari terjadi kenaikan harga yang eksponensial bagi berbagai jenis aset,” kata Siska kepada Kontan.co.id, Rabu (13/4).
Baca Juga: DOGE dan SHIB Lesu, Intip Rekomendasi Altcoin yang Menarik di Pekan Ini
Ia juga bilang, meledaknya fenomena NFT, lalu diluncurkannya ETF Bitcoin Futures pertama di AS, adanya upgrade jaringan Ethereum, hingga hadirnya produk-produk inovasi dari Zipmex sendiri serta listingnya koin baru turut mendorong pertumbuhan tersebut.
Siska menyebut, beberapa produk Zipmex terbaru di antaranya ZipStock (investasi token saham Amerika), ZipWorld (layanan yang menyediakan produk eksklusif dan edisi terbatas untuk pemilik ZMT), ZLaunch (program Yield Farming menggunakan ZMT), dan adanya fitur double wallet bagi para pengguna.
Lebih lanjut, pada 2021, aset yang paling banyak ditransaksikan di Zipmex adalah Zipmex Token (ZMT) sebanyak 65% kemudian diikuti oleh Bitcoin sebanyak 33%, dan koin lainnya 18%. Menurut Siksa, larisnya Zipmex sering dengan adanya produk staking yang menarik dan hanya tersedia untuk ZMT saja.
Sedangkan pada kuartal I-2022, sekitar 63% aset yang paling banyak ditransaksikan berasal dari beragam jenis koin. Sementara itu, di posisi kedua adalah Bitcoin dengan proporsi 16% dan ZMT sebesar 12%.
“Fenomena ini terjadi karena Zipmex menawarkan semakin banyak aset baru sepanjang 2021-2022, sehingga transaksi kripto tidak terbatas hanya pada aset tertentu saja,” imbuhnya.
Terkait masih tetap tingginya porsi transaksi Bitcoin, Siska menilai, hal tersebut tidak terlepas dari semakin banyak orang-orang yang memahami Bitcoin sebagai investasi jangka panjang yang setara dengan emas digital.
“Alhasil, ketika pasar sedang lesu, BTC tetap jadi pilihan investasi, terutama bagi investor yang melakukan akumulasi menggunakan strategi Dollar Cost Averaging (DCA) atau bahasa umumnya adalah menyisihkan sebagian uang yang dimiliki untuk berinvestasi,” imbuh Siska.
Baca Juga: Ini Alasan di Balik Pengenaan PPN dan PPh untuk Kripto, Berlaku 1 Mei 2022
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
