kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tower Bersama Infrastructure (TBIG) terapkan kebijakan 100% hedging


Senin, 06 April 2020 / 18:34 WIB
Tower Bersama Infrastructure (TBIG) terapkan kebijakan 100% hedging
ILUSTRASI. Pekerja melakukan pengecekan jaringan kabel optik di menara milik PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, Jakarta, Rabu (18/9/2019).


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) siap menghadapi pelemahan rupiah.

Chief Finance Officer Tower Bersama Helmy Yusman Santoso menjelaskan mereka telah melakukan lindung nilai (hedging) terhadap semua risiko fluktuasi mata uang maupun fluktuasi suku bunga, termasuk semua pinjaman dalam mata uang asing.

"Kami selalu disiplin menerapkan hedging. Kebijakan kami adalah 100% harus dihedging, sehingga dengan kondisi saat ini kita bisa menekan risiko seminimal mungkin, " jelas Helmy kepada Kontan.co.id, Senin (6/4).

Baca Juga: Laba naik 20,41% di 2019, Tower Bersama (TBIG) fokus ekspansi organik di tahun ini

Selain itu, Helmy mengatakan Tower Bersama memiliki profil likuiditas yang sangat kuat. Pada Maret 2020, TBIG berhasil merealisasikan penerbitan obligasi berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS) maupun rupiah bertenor lima tahun. Nilai obligasi tersebut sebesar US$ 350 juta dan Rp 1,4 triliun.

Dalam 12 bulan ke depan, Tower Bersama akan membayar seluruh obligasi rupiah sebesar Rp 2,15 triliun dengan menggunakan arus kas operasional dan fasilitas kredit revolving. Asal tahu saja, pada laporan keuangan 2019 posisi kas dan setara kas Tower Bersama sebesar Rp 525,24 miliar.

Baca Juga: Tower Bersama Infrastucture berikan pinjaman Rp 1,5 triliun hasil penerbitan obligasi

Sementara itu jumlah utang TBIG tercatat mencapai Rp 25,35 triliun dengan utang jangka pendek sebesar Rp 4,5 triliun. Dari jumlah utang tersebut, yang tercatat dalam dolar AS mencapai US$ 362,19 juta terdiri dari surat utang dan utang usaha pihak ketiga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×