kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.948.000   47.000   2,47%
  • USD/IDR 16.541   37,00   0,22%
  • IDX 7.538   53,43   0,71%
  • KOMPAS100 1.059   10,21   0,97%
  • LQ45 797   6,35   0,80%
  • ISSI 256   2,43   0,96%
  • IDX30 412   3,30   0,81%
  • IDXHIDIV20 468   1,72   0,37%
  • IDX80 120   1,05   0,88%
  • IDXV30 122   -0,41   -0,34%
  • IDXQ30 131   0,79   0,61%

Tower Bersama Infrastructure (TBIG) Siapkan Capex Rp 4 Triliun pada 2025


Selasa, 10 Juni 2025 / 15:42 WIB
Tower Bersama Infrastructure (TBIG) Siapkan Capex Rp 4 Triliun pada 2025
ILUSTRASI. Menara telekomunikasi milik PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG). Tower Bersama Infrastructure (TBIG) mengalokasikan capex sebesar Rp 3 triliun – Rp 4 triliun untuk menggelar ekspansi pada 2025


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) mengalokasikan belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp 3 triliun – Rp 4 triliun untuk menggelar ekspansi pada 2025

Direktur Tower Bersama Infrastructure Helmy Yusman Santoso menyampaikan alokasi dana capex mayoritas akan digunakan untuk membangun menara anyar sesuai dengan kebutuhan pelanggan. 

“Capex akan kami habiskan untuk membangun menara berdasarkan pesanan dari operator maupun pembangunan jaringan fiber optic,” jelasnya dalam paparan publik, Selasa (10/6). 

Helmy menegaskan semua pembangunan infrastruktur telekomunikasi yang dilakukan TBIG akan mengikuti berdasarkan pesanan para operator telekomunikasi, bukan sekadar dibangun berdasarkan spekulasi. 

Baca Juga: Tower Bersama Infrastructure (TBIG) Siap Terbitkan Surat Utang US$ 900 Juta

Dia bilang TBIG akan fokus membangun sendiri ketimbang melakukan akuisisi aset atau perusahaan lainnya. Secara biaya, pembangunan sendiri lebih rendah ketimbang membeli aset dengan harga yang premium atau tinggi. 

“Semua perusahaan menara sudah terkonsolidasi dan perusahaan menara ukuran yang kecil kebanyakan sudah dibeli oleh pemain yang lebih besar lainnya,” kata Helmy. 

Namun tak menutup kemungkinan, TBIG akan melakukan ekspansi anorganik melalui akuisisi jika ada kesempatan yang terbuka. Helmy memastikan secara dana, TBIG masih memiliki uang yang cukup untuk akuisisi. 

Dari sisi kinerja, TBIG tak secara gamblang menetapkan target sepanjang 2025. Ini mengingatkan masih ada proses konsolidasi oleh operator telekomunikasi antara XL Axiata dan Smartfren. 

“Adanya merger dalam jangka pendek para operator telekomunikasi akan melakukan konsolidasi jaringan sehingga akan terjadi penurunan. Namun setelah merger biasanya akan terjadi peningkatan pesanan seiring perbaikan kinerja,” jelasnya. 

Meski begitu, TBIG tengah berusaha untuk meningkatkan kontribusi segmen bisnis fiber optic. Helmy bilang walaupun masih kecil, kontribusi segmen fiber optic dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. 

“Kontribusi pendapatan dari fiber optic pada 2023 hanya lima persern dan  2024 sudah naik jadi delapan persen. Di 2025,  kami harapkan bisa naik double digit, jadi proporsi pendapatan fiber optic bisa meningkat,” katanya. 

Baca Juga: Tower Bersama Infrastructure (TBIG) Bagikan Dividen Rp 1,08 Triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×