Reporter: Yuliana Hema | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) mengalokasikan belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp 3 triliun – Rp 4 triliun untuk menggelar ekspansi pada 2025
Direktur Tower Bersama Infrastructure Helmy Yusman Santoso menyampaikan alokasi dana capex mayoritas akan digunakan untuk membangun menara anyar sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
“Capex akan kami habiskan untuk membangun menara berdasarkan pesanan dari operator maupun pembangunan jaringan fiber optic,” jelasnya dalam paparan publik, Selasa (10/6).
Helmy menegaskan semua pembangunan infrastruktur telekomunikasi yang dilakukan TBIG akan mengikuti berdasarkan pesanan para operator telekomunikasi, bukan sekadar dibangun berdasarkan spekulasi.
Baca Juga: Tower Bersama Infrastructure (TBIG) Siap Terbitkan Surat Utang US$ 900 Juta
Dia bilang TBIG akan fokus membangun sendiri ketimbang melakukan akuisisi aset atau perusahaan lainnya. Secara biaya, pembangunan sendiri lebih rendah ketimbang membeli aset dengan harga yang premium atau tinggi.
“Semua perusahaan menara sudah terkonsolidasi dan perusahaan menara ukuran yang kecil kebanyakan sudah dibeli oleh pemain yang lebih besar lainnya,” kata Helmy.
Namun tak menutup kemungkinan, TBIG akan melakukan ekspansi anorganik melalui akuisisi jika ada kesempatan yang terbuka. Helmy memastikan secara dana, TBIG masih memiliki uang yang cukup untuk akuisisi.
Dari sisi kinerja, TBIG tak secara gamblang menetapkan target sepanjang 2025. Ini mengingatkan masih ada proses konsolidasi oleh operator telekomunikasi antara XL Axiata dan Smartfren.
“Adanya merger dalam jangka pendek para operator telekomunikasi akan melakukan konsolidasi jaringan sehingga akan terjadi penurunan. Namun setelah merger biasanya akan terjadi peningkatan pesanan seiring perbaikan kinerja,” jelasnya.
Meski begitu, TBIG tengah berusaha untuk meningkatkan kontribusi segmen bisnis fiber optic. Helmy bilang walaupun masih kecil, kontribusi segmen fiber optic dari tahun ke tahun mengalami peningkatan.
“Kontribusi pendapatan dari fiber optic pada 2023 hanya lima persern dan 2024 sudah naik jadi delapan persen. Di 2025, kami harapkan bisa naik double digit, jadi proporsi pendapatan fiber optic bisa meningkat,” katanya.
Baca Juga: Tower Bersama Infrastructure (TBIG) Bagikan Dividen Rp 1,08 Triliun
Selanjutnya: Oxo The Pavilions Sukses Jual 21 Vila Mewah di Bali dalam Waktu Singkat
Menarik Dibaca: Peringatan Dini Cuaca Besok 11-12 Juni, Status Waspada Hujan Lebat di Provinsi Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News