kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.202   22,00   0,14%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Tower Bersama Infrastructure (TBIG) fokus mengejar tenant


Jumat, 05 Juli 2019 / 09:50 WIB
Tower Bersama Infrastructure (TBIG) fokus mengejar tenant


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) menggeber kinerja memasuki separuh kedua pada tahun ini. Emiten menaran ini akan fokus mengejar target pembangunan tower dan menambah tenant.

Pada tahun 2019, TBIG membidik penambahan tenant sebanyak 3.000. Ini terdiri dari 1.000 menara baru dan 2.000 kolokasi. “Per Maret sudah terealisasi 512 tenant. Sampai Juni sudah ada penambahan signifikan tapi angkanya belum selesai diaudit,” kata Direktur Tower Bersama Infrastructure, Helmy Yusman Santoso kepada Kontan.co.id, Jumat (5/7).

Dia optimistis mampu mencapai target hingga tutup tahun nanti. Dalam catatan Kontan.co.id, hingga kuartal pertama tahun ini TBIG mempunyai 25.998 penyewaan dengan 15.192 sites telekomunikasi yang terdiri dari 15.131 menara telekomunikasi dan 61 jaringan DAS.

Guna melancarkan rencana bisnisnya, TBIG menyiapkan dana sebesar Rp 1 triliun hingga 1,5 triliun pada tahun ini. Selasa (2/7) lalu, TBIG juga menandatangani pinjaman bank sebesar US$ 375 juta yang merupakan pinjaman dengan tenor panjang. Nantinya, pinjaman ini akan digunakan untuk membayar lebih awal pinjaman fasilitas A sebesar US$ 400 juta. Per Maret tahun ini, total pinjaman kotor Tower Bersama mencapai Rp 12,70 triliun.

Helmy bilang, selama empat tahun terakhir TBIG telah berhasil mengakses pinjaman bank dan pasar obligasi dengan konsisten mendapatkan suku bunga murah dan jangka waktu yang lebih panjang. “Sebagai perusahaan menara, kami membangun aset berumur panjang hanya apabila kami kontrak jangka panjang dan terjamin dari operator telekomunikasi berperingkat tinggi. Kami menggunakan instrumen derivatif lindung nilai sesuai dengan jatuh tempo utang,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×