kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.321.000   -16.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.675   65,00   0,39%
  • IDX 8.274   121,80   1,49%
  • KOMPAS100 1.150   20,83   1,85%
  • LQ45 828   21,81   2,70%
  • ISSI 292   3,80   1,32%
  • IDX30 433   11,22   2,66%
  • IDXHIDIV20 495   13,50   2,81%
  • IDX80 128   2,92   2,34%
  • IDXV30 137   2,82   2,10%
  • IDXQ30 138   3,59   2,67%

Tips investasi di tengah isu The Fed rate


Jumat, 25 November 2016 / 16:10 WIB
Tips investasi di tengah isu The Fed rate


Reporter: Arsy Ani Sucianingsih | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Kondisi ekonomi yang terjadi di Amerika Serikat (AS), menjadi tanda tanya besar bagi para investor. Kebijakan yang di ambil oleh presiden AS yang baru serta kepastian akan bank sentral AS untuk menentukan suku bunga acuannya, membuat investor wait and see.

Research Analyst dari MNC Securities Yosua Zisokhi melihat, efek ini akan terjadi hingga awal tahun depan. Dengan demikian, masih banyak ketidakpastian yang terjadi di pasar.

“Kata ketidakpastian ini saya sarankan untuk mengurangi eksposur instrumen investasi yang memiliki risiko tinggi. ini bagi investor yang punya berbagai ancam instrumnen investasi, kita bisa kurangin di instrumen seperti saham, dan reksadana saham,” ujarnya kepada KONTAN, Jumat (25/11).

Menurut Yosua, investor dapat masuk ke instrumen investasi yang memiliki risiko kecil. Seperti obligasi yang tenor jangka pendek terutama Surat Utang Negara (SUN) di tambah deposito. “Sebar investasi ke instrumen lain seperti emas, sambil menunggu kebijakan AS yang akan di ambil,” imbuhnya.

Sementara dari investasi saham, investor harus mencermati saham yang defensive seperti konsumer. Hal ini lantaran sektor tersebut tidak terlalu berpengaruh dari ekonomi secara keseluruhan dan tetap dibutuhkan oleh orang banyak. Yosua melanjutkan, kurangi juga eksposure saham komoditas, ini untuk mengantisipasi gejolak nilai tukar di tahun depan.

“Sama juga seperti saham yang memiliki kaitan dengan dollar terutama memiliki utang dollar yang cukup tinggi,” jelasnya.

Sama halnya seperti reksadana, investor lebih baik mengurangi porsi reksadana sahamnya dan masuk ke pendapatan tetap, Atau besarkan porsinya dalam reksadana pasar uang. Sementara untuk obligasi, kurangi eksposur obligasi jangka panjang, dan masuk ke jangka pendek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×