kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,64   6,05   0.68%
  • EMAS1.332.000 0,60%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tips Bagi para Pemburu Dividen Agar Tidak Terjebak Dividend Trap


Kamis, 19 Januari 2023 / 11:11 WIB
Tips Bagi para Pemburu Dividen Agar Tidak Terjebak Dividend Trap
ILUSTRASI. Karyawan melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Tips Bagi para Pemburu Dividen Agar Tidak Terjebak Dividend Trap.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pembagian dividen diperkirakan bakal semarak tahun ini seiring dengan meningkatnya kinerja emiten sepanjang tahun lalu. 

Tapi investor mesti cermat dalam mencari cuan pembagian dividen.

Salah satu risiko dari dividen adalah perangkap dividen alias dividend trap. 

Dividend trap terjadi ketika harga saham suatu emiten turun karena pembagian dividen. 

Seringkali, harga saham akan jatuh pada tanggal ex-date dividend.

Baca Juga: Pembayaran Dividen Bakal Ramai, Ini Daftar 10 Dividen Saham Terbesar Tahun 2022

Analis Mirae Asset Sekuritas Handiman Soetoyo menilai, ada beberapa faktor yang mesti dicermati oleh investor untuk menghindari dividend trap. 

Misalkan, investor jangan hanya terpaku pada dividend yield tinggi.

Selain itu, investor juga kudu cermati rasio pembayaran dividen atau dividend payout ratio. 

Rasio pembayaran dividen lebih dari 100% laba tidak selalu menjadi indikator yang baik, karena rasio ini tidak akan berkelanjutan dalam jangka panjang.

Handiman menilai, tidak ada patokan rasio pembayaran dividen karena besaran dividen akan sangat bervariasi antarsektor. 

Hanya, dividend payout ratio antara 30% sampai 70% dianggap cukup menarik bagi pemegang saham dan akan mendukung pertumbuhan organik atau anorganik suatu emiten.

Baca Juga: Mencermati Prospek Saham Emiten Penebar Dividen

Investor juga harus membedah kinerja keuangan emiten, seperti laba, arus kas, utang, ekuitas, dan potensi pertumbuhan.

Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova menilai, aspek likuiditas menjadi sesuatu yang penting diperhatikan bagi investor. 

Terlebih jika jangka waktu investasinya tidak cukup panjang.

Ini karena sejumlah emiten yang rutin membagikan dividen terpantau memiliki aspek likuiditas saham yang kurang. 

Jangan sampai, investor sulit menjual kembali karena likuiditas yang kurang sehingga menimbulkan dividend trap.

Selain itu, investor harus mencermati jumlah modal yang diinvestasikan. 

Sebab, semakin besar modal yang digunakan, maka akan tidak mudah untuk melakukan penjualan (exit) sekaligus dalam waktu singkat.

Pelaku pasar juga harus mencermati aspek sektoral dari emiten yang akan membagikan dividen. 

Baca Juga: Cum Date Dimulai Besok (4/10), Ini Jadwal Pembayaran Dividen Interim 3 Saham

Sebab, beberapa emiten cenderung membagikan dividen secara siklikal. 

Misalkan emiten di sektor energi, yang mana ketika harga komoditas menurun, potensi dividen dari emiten energi juga menurun, begitu juga sebaliknya.

“Kalau pertimbangan sektoral bisa saja memilih emiten dari sektor non-cyclical seperti perbankan dan consumer non-cyclical agar perolehan dividen lebih maksimal," ujar Ivan.

Sementara itu, Handiman menambahkan, investor juga harus mencermati konsistensi emiten dalam membagikan dividen. 

Emiten dengan pertumbuhan laba bersih yang stabil atau rutin dalam kebijakan dividen memiliki potensi pembagian yang lebih jelas.

Pelaku pasar juga sepatutnya berhati-hati saat mengejar saham hanya karena pembagian dividennya. 

Menurut Handiman, waktu paling berisiko untuk membeli saham adalah ketika perusahaan sudah mengumumkan dividennya. 

Seringkali, dividend hunter jangka pendek jatuh ke dividend trap karena mereka membeli saham setelah perusahaan mengumumkan pembagian dividen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×