kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.679.000   7.000   0,42%
  • USD/IDR 16.490   100,00   0,60%
  • IDX 6.520   249,06   3,97%
  • KOMPAS100 949   42,15   4,65%
  • LQ45 738   34,14   4,85%
  • ISSI 202   5,55   2,82%
  • IDX30 382   17,70   4,85%
  • IDXHIDIV20 462   16,68   3,75%
  • IDX80 107   4,47   4,34%
  • IDXV30 110   2,54   2,36%
  • IDXQ30 125   5,23   4,36%

TINS belum terima piutang Indelberg US$ 4,58 juta


Kamis, 31 Oktober 2013 / 15:47 WIB
TINS belum terima piutang Indelberg US$ 4,58 juta
ILUSTRASI. Delta Djakarta (DLTA) Bukukan Laba Rp 61,69 Miliar pada Kuartal I 2022


Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Hingga saat ini PT Timah Tbk (TINS) belum mengantongi dana piutang dari Indelberg Trading & Services Pte. Ltd. Keduanya bersengketa sejak 2010 lalu.

Adapun, total piutang tersebut sebesar US$ 4,58 juta. Ceritanya, pada 2009, TINS melakukan transaksi penjualan dengan Indelberg. Piutang atas penjualan tersebut belum dilunasi hingga masa jatuh tempo habis.

Manajemen TINS telah melakukan penyisihan penuh atas piutang ini. Lalu, pada 2010, Timah menempuh jalur hukum dengan memilih Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) sebagai pengambil keputusan.

Kemudian, dalam sengketa ini, BANI memenangkan TINS dan memerintahkan Indelberg untuk menyelesaikan utangnya.

Indelberg pun mangkir. Lalu pada Maret 2011, BUMN timah melanjutkan kasus ini ke pengadilan tinggi Singapura. Pasalnya, Indelberg berdomisili di negeri singa itu. TINS mengajukan pailit atas perusahaan jasa ini.

Akhirnya, pada September 2011, Pengadilan Tinggi Singapura mengeluarkan putusan pailit atas Indelberg. Pengadilan juga telah menunjuk kurator.

"Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian interim ini (September 2013), perusahaan belum menerima pelunasan piutang atas hasil pailit Indelberg dari kurator," ujar Sukrisno dalam laporan keuangannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×