Reporter: Yuliana Hema | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Global Digital Niaga Tbk alias Blibli optimistis bisa menghadapi ketidakpastian di tengah inflasi dan tren kenaikan suku bunga. Hal itu sejalan dengan strategi yang dilakukan emiten berkode saham BELI ini.
Chief Executive Officer Blibli Kusumo Martanto menambahkan pihaknya akan terus berusaha mencari rekanan kerjasama untuk suplai produk dan para pemegang merek.
"Kami terus mengejar optimalisasi atau efisiensi dari awal. Secara kesinambungan Blibli, Tiket.com dan Ranch Market kita cukup solid untuk menghadapi ketidakpastian di dunia global," ungkap Kusumo, Selasa (8/11).
Sepanjang semester I-2022, Blibli mampu mencatatkan processing value (TPV) sebesar Rp 24,13 triliun. Nilai itu meningkat sebesar 89,29% secara tahunan dari Rp 12,75 triliun di semester I-2021.
Baca Juga: Satyamitra Kemas Lestari (SMKL) Raih Laba Bersih Rp 77,01 Miliar di Kuartal III-2022
Segmen 1P retail berkontribusi sebesar 19,1% dari TPV semester satu 2022. Lalu, segmen 3P retail menyumbang 58,9%, segmen institusi sebesar 13,9% dan physical stores 8,1%
Adapun sejak 2019 hingga paruh pertama tahun ini, Blibli telah melakukan efektivitas pemasaran. Rasio biaya pemasaran terhadap TPV turun dari 6% di 2019 menjadi 3,6% pada semester I-2022. Efisiensi juga dilakukan pada potongan harga atau diskon promosi. Pada 2019 rasio diskon Blibli terhadap TPV sebesar 7,1%, kemudian turun menjadi 2,3% di semester I-2022
Chief Financial Officer Blibli Hendry menjelaskan sejak awal bisnis model Blibli berfokus meningkatkan keseimbangan antara pertumbuhan dan profitabilitas. Hal ini seiringan dengan ekosistem omnichannel yang dibangun perseroan.
"Melihat signal dari semester satu 2022, kami sangat optimis dan ke depan, masih banyak efisiensi yang kami lakukan dengan omnichannel," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News