kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tingkat risiko berbeda, Analis: OBRI dan SBN punya pangsa pasar masing-masing


Selasa, 15 Oktober 2019 / 21:09 WIB
Tingkat risiko berbeda, Analis: OBRI dan SBN punya pangsa pasar masing-masing
ILUSTRASI. Aktivitas karyawan yang memantau perdagangan obligasi di dealing room Bank BRI di Jakarta


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tawaran Obligasi Ritel dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) dianggap bisa menjadi alternatif pilihan bagi investor ritel saat ini. Sebagaimana diketahui, bank pelat merah tersebut mulai menawarkan obligasi korporasi untuk kalangan investor ritel dengan nama Obligasi BRI (OBRI).

BRI bakal membidik investor ritel dalam penawaran Obligasi Berkelanjutan III Tahap I/2019 dengan target penerbitan Rp 5 triliun. Untuk permulaan, penawaran dimulai dengan total Rp 1 triliun terlebih dahulu. 

Direktur Pengembangan Bisnis Tanamduit Muhammad Hanif menilai, pangsa pasar OBRI dengan Surat Berharga Negara (SBN). Untuk itu, dia menilai sekarang ini kedua produk tersebut belum bersaing.

Sementara itu, Assistant Vice President, Head of Product Development Wealth Management Division BNI Teddy Satriadi Suardi mengungkapkan, obligasi ritel yang diterbitkan korporat justru akan menambah alternatif investasi dan mempermudah akses investasi bagi nasabah ritel. 

Baca Juga: Menimbang prospek obligasi ritel dari BRI

Jika selama ini obligasi korporat identik hanya dapat dinikmati nasabah berdana besar, maka dengan munculnya versi ritel dari obligasi korporat berarti semakin banyak potensial investor yang bisa dijangkau.

Sementara itu, Teddy menjelaskan, obligasi pemerintah memiliki posisi yang berbeda dengan obligasi korporat. "Kehadiran obligasi ritel korporat menurut saya tidak akan secara langsung berdampak pada penjualan obligasi ritel pemerintah," ungkap Teddy kepada Kontan.co.id, Selasa (15/10).

Teddy mengaku persaingan penjualan obligasi ritel di Tanah Air masih tetap menarik dan tidak mempengaruhi pangsa pasar obligasi ritel yang dikeluarkan pemerintah. 

Salah satu alasannya, karena obligasi korporat tidak dikeluarkan secara rutin layaknya obligasi pemerintah. 

"Selain itu, tingkat risikonya berbeda dan obligasi ritel pemerintah juga sudah punya pangsa pasarnya sendiri," tandasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×