kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   16.000   0,85%
  • USD/IDR 16.220   -29,00   -0,18%
  • IDX 6.915   -12,32   -0,18%
  • KOMPAS100 1.007   -0,64   -0,06%
  • LQ45 771   -2,07   -0,27%
  • ISSI 227   0,47   0,21%
  • IDX30 397   -1,97   -0,49%
  • IDXHIDIV20 459   -2,95   -0,64%
  • IDX80 113   -0,11   -0,10%
  • IDXV30 114   -0,70   -0,61%
  • IDXQ30 128   -0,64   -0,49%

Pertamina NRE Akuisisi Perusahaan EBT Asal Filipina, Begini Kata Danantara


Selasa, 01 Juli 2025 / 12:05 WIB
Pertamina NRE Akuisisi Perusahaan EBT Asal Filipina, Begini Kata Danantara
ILUSTRASI. Chief Investment Officer BPI Danantara Pandu Patria Sjahrir. Pertamina NRE menandatangani perjanjian pengambilan bagian saham baru senilai US$ 120 juta dengan CREC, ini respon Danantara.


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertamina New & Renewables Energy (Pertamina NRE) menandatangani perjanjian pengambilan bagian saham baru senilai US$ 120 juta dengan Citicore Renewable Energy Corporation (CREC) pada 19 Juni 2025.

Dus, Pertamina NRE resmi mendekap kepemilikan 20% saham di perusahaan energi terbarukan asal Filipina itu. Kerja sama ini bakal mempercepat pengembangan energi terbarukan di Indonesia. 

Chief Investment Officer BPI Danantara Pandu Sjahrir menegaskan investasi senilai US$ 120 juta dilakukan oleh Pertamina NRE, bukan dilakukan secara langsung oleh Danantara. 

Baca Juga: Cermati Prospek GOTO yang Dirumorkan Masuk Radar Investasi Danatara

Dia bilang tujuan dari kerja sama ini juga penting untuk hubungan kedua negara, di mana ini bisa menjadi contoh yang baik di kawasan regional, khususnya ASEAN. 

“Karena kemitraan strategis ini bersifat resiprokal, yakni di masa depan akan ada investasi yang masuk di Indonesia sesuai dengan perencanaan yang sudah dibuat oleh Pertamina NRE dan CREC,” jelasnya dalam keterangan resmi yang diterima Kontan, Selasa (1/7).

Sebagai pengelola aset strategis negara, lanjut Pandu, Danantara mendukung langkah Pertamina sebagai bagian dari mandat investasinya untuk mendorong transisi energi dan pembangunan berkelanjutan.

“Dukungan ini merupakan bentuk pelaksanaan peran Danantara Indonesia dalam mengarahkan investasi nasional ke sektor-sektor prioritas, termasuk energi hijau,” ucap dia. 

CEO Pertamina NRE John Anis menjelaskan kerja sama strategis ini tidak saja menciptakan nilai bisnis bagi kedua perusahaan tapi juga nilai tambah bagi kedua negara. 

Khususnya bagi Indonesia, kerja sama ini memberikan manfaat investasi strategis. Yakni, pengembangan sumber daya manusia terkait Pembangunan PLTS di Indonesia. 

Kemudian implementasi percepatan konstruksi pabrik panel surya hingga 1 megawatt peak (MWp) per hari, mendukung pencapaian target pembangkitan listrik berbasis energi terbarukan sebesar 60 persen pada 2034. 

Kerja sama ini juga akan meningkatnya penyerapan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dan meningkatkan citra dan daya saing Indonesia sebagai salah satu pemimpin transisi energi bersih di Asia Tenggara. 

“Bagi Pertamina NRE, kerja sama ini akan meningkatkan portofolio energi hijau sekaligus pertukaran pengetahuan serta teknologi untuk meningkatkan kapabilitas dalam pengembangan energi hijau ,” jelas John. 

Asal tahu saja, Grup Citicore saat ini mengoperasikan PLTS dengan total kapasitas terpasang sebesar 287 megawatt (MW). Grup Citicore memiliki target untuk mencapai 5 GW dalam 5 tahun, dengan di mana 1 GW akan tercapai tahun ini. 

Selain itu, portfolio CREC meliputi proyek pembangkit listrik tenaga angin (PLTB) dengan total kapasitas mencapai 803 MW. Empat dari proyek ini, mencapai 543 MW, berada di tahap pengembangan. 

Baca Juga: Pertamina NRE Tertarik Mengembangkan Pembangkit Nuklir Pertama di Indonesia

Selanjutnya: Pemangkasan Dana USAID Bisa Sebabkan Lebih dari 14 Juta Kematian Tambahan hingga 2030

Menarik Dibaca: Simak Ramalan Zodiak Keuangan dan Karier Besok, Rabu 2 Juli 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×