kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Timur Tengah panas, harga emas naik ke level tertinggi dalam enam tahun


Senin, 06 Januari 2020 / 17:16 WIB
Timur Tengah panas, harga emas naik ke level tertinggi dalam enam tahun
ILUSTRASI. Harga emas melonjak ke level tertinggi dalam lebih dari enam tahun akibat permintaan tinggi aset haven.


Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Tak cuma menyulut harga minyak, situasi panas Timur Tengah juga mengangkat harga emas.

Harga emas melonjak ke level tertinggi dalam lebih dari enam tahun terakhir karena ketegangan yang meningkat dengan cepat di Timur Tengah memicu permintaan untuk aset haven.

Goldman Sachs Group Inc. menyebutkan emas batangan menawarkan lindung nilai yang lebih efektif terhada krisis dibandingkan minyak.

Selain emas, harga paladium juga memperpanjang reli kenaikan ke level tertinggi sepanjang masa.

Baca Juga: Kian memanas, Iran tinggalkan kesepakatan pembatasan pengayaan uranium

Mengutip Bloomberg, Senin (6/1), pukul 17.00, harga emas batangan di pasar spot mendekati level US$ 1.600 per ons troi, persisnya US$ 1.577,10 atau naik 1,65%.

Harga emas naik setelah Iran menegaskan tidak akan lagi mematuhi batas pengayaan uranium usai pembunuhan terhadap Jenderal Qassem Soleimani.

Situasi makin panas karena Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump siap untuk menyerang Iran "dengan cara yang tidak proporsional" jika Iran membalas AS.

Harga emas melonjak ke level tertinggi sejak 2013 karena ketegangan di Timur Tengah

"Emas telah memasuki tahun 2020 dengan momentum yang kuat," kata Gavin Wendt, analis MineLife Pty di Sydney seperti dikutip Bloomberg.

Baca Juga: Timur Tengah memanas, Jepang siap mengirimkan pasukan

"Ketika Anda dalam situasi ketidakpastian yang sedang berlangsung sehubungan dengan pembicaraan perdagangan AS-China dan meningkatnya masalah keamanan dengan Iran, emas benar-benar tidak perlu dikhawatirkan," imbuhnya.

Harga emas memulai pendakian tahunan terbesar sejak 2010, yang didorong oleh dolar yang lebih lemah, suku bunga riil yang lebih rendah, dan efek perang perdagangan terhadap pertumbuhan global.

Sementara analis Goldman menyebutkan ada sejumlah besar skenario potensial pada tahap ini. Menurut Goldman, emas dapat menjadi lindung nilai yang lebih baik daripada minyak.

Baca Juga: Harga minyak semakin memanas, dipicu ancaman AS yang akan menjatuhkan sanksi ke Irak

"Sejarah menunjukkan, emas kemungkinan akan rally hingga melampaui level saat ini," kata analis Goldman Sachs Jeffrey Currie dan Damien Courvalin dalam catatannya pada 6 Januari 2020.

"Itu konsisten dengan penelitian kami sebelumnya, yang menunjukkan bahwa emas adalah lindung nilai yang lebih baik terhadap risiko geopolitik semacam itu, " tambah analis Goldman.

Ada faktor-faktor lain yang mendukung kenaikan harga emas. The Federal Reserve kemungkinan tidak akan menaikkan suku bunga dalam enam bulan ke depan, yang pada gilirannya mungkin akan membatasi pergerakan dolar AS.

Baca Juga: Putri Jenderal Soleimani: Amerika dan Israel akan menghadapi hari gelap

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×