kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Timah menjadi komoditas logam industri dengan kinerja terburuk di tahun 2019


Sabtu, 11 Januari 2020 / 22:26 WIB
Timah menjadi komoditas logam industri dengan kinerja terburuk di tahun 2019
ILUSTRASI. Sepanjang 2019 harga timah turun 11,83%. ANTARA FOTO/Maha Eka Swasta/Koz/mes/13.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Handoyo

Namun dengan segera ditandatanganinya perjanjian fase pertama AS dan China pada 15 Januari mendatang, harga timah diproyeksi bakal mendapatkan angin segar.

Ibrahim menilai, China bakal membuka kembali perdagangan, perusahaan-perusahaan elektronik dan produsen mobil listrik bakal kembali menyerap banyak timah dan harga bisa terkerek normal kembali.

Baca Juga: Harga aluminium bisa bergerak ke US$ 2.000 setelah kesepakatan dagang AS-China

"Jika semua keadaan berjalan normal, timah akan kembali seperti semula. Apalagi tahun 2020 produsen mobil listrik akan gencar-gencarnya memulai produksi jadi semoga memperbaiki performa timah nantinya," ujar Ibrahim.

Ibrahim memproyeksikan harga timah di tahun ini berada di kisaran US$ 14.000 - US$ 19.000 per metrik ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×