kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

TikTok Shop Jadi Tren Belanja Baru, Efek dan Rekomendasi Saham Emiten E-Commerce


Kamis, 22 Juni 2023 / 05:19 WIB
TikTok Shop Jadi Tren Belanja Baru, Efek dan Rekomendasi Saham Emiten E-Commerce
ILUSTRASI. E-commerce. Kinerja emiten sektor e-commerce diprediksi menghadapi tantangan kemunculan tren TikTok Shop.


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kinerja emiten sektor e-commerce akan mendapat tantangan, termasuk salah satunya dari kemunculan tren TikTok Shop.

Setidaknya ada dua sentimen yang paling kuat saat ini. Pertama, kehadiran TikTok Shop yang memudahkan interaksi antara calon pembeli dengan barang yang dipasarkan.

Kedua, pulihnya aktivitas masyarakat, sehingga membuat toko luar jaringan (luring) akan lebih mudah diakses.

Terkait sentimen positif, sektor e-commerce masih dapat terbantu dengan prediksi meningkatkan tingkat konsumsi domestik di tahun 2023.

Direktur Asosiasi Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Maximilianus Nico Demus mengatakan, TikTok Shop merupakan salah satu fenomena baru dan menarik dalam berjualan.

“Apalagi, saat ini jualan dengan format video jauh lebih menyenangkan dan memikat, karena dapat mengetahui secara langsung barang yang diinginkan,” ujarnya kepada Kontan, Rabu (21/6).

Baca Juga: Tren Belanja Masyarakat Bergeser, Begini Prospek Kinerja Bukalapak (BUKA) di 2023

Nico pun tak menampik bahwa kehadiran TikTok Shop diikuti dengan meningkatnya aktivitas masyarakat usai pandemi Covid-19 berakhir akan mempengaruhi kinerja bisnis dan saham emiten e-commerce.

Namun, hal itu masih akan bergantung kepada adaptasi platform dan kebiasaan belanja masyarakat. Sebab, masyarakat tentu akan kembali pada orientasi harga jika harus memilih di mana mereka akan berbelanja.

“Adaptasi platform bisa dalam bentuk garansi yang didapatkan ketika barang yang datang tidak sesuai dengan apa yang ada di layar,” ujarnya.

Oleh karena itu, kinerja emiten e-commerce akan kembali kepada pilihan masyarakat. Namun, di tengah era digital yang membuat semuanya menjadi lebih mudah, Nico meyakini belanja online akan tetap bertumbuh.

“Asalkan aplikasi digital tersebut mampu menjembatani keinginan konsumen,” ungkapnya.

Nico pun merekomendasikan buy saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) dan PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) dengan target harga masing-masing Rp 500 per saham dan Rp 350 per saham.

Baca Juga: Simak Rekomendasi Teknikal BTPS, INDY, dan BUKA untuk Kamis (21/6)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×