kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tiga sektor saham masih tertinggal


Senin, 15 Mei 2017 / 10:30 WIB
Tiga sektor saham masih tertinggal


Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Yudho Winarto

Reza Priyambada, Analis Binaartha Parama Sekuritas, mengatakan, harga saham pertambangan dan perkebunan terkena dampak pelemahan harga komoditas. Jadi, walaupun kinerja keuangan emiten-emiten sektor komoditas lebih baik daripada tahun lalu, investor lebih memilih mengambil posisi profit taking dari saham-saham tersebut.

Tapi perlu diingat, saham-saham yang turun sepanjang tahun ini belum tentu memiliki valuasi murah dan layak beli. Menurut Reza, hanya saham sektor konstruksi yang terlihat sudah undervalue. "Ini karena kondisi fundamentalnya bagus, tetapi harga sahamnya jeblok," ujar dia.

Jadi, ada ketidaksesuaian antara kinerja keuangan dan kinerja saham emiten konstruksi. Dengan kata lain, harga saham-saham konstruksi sudah tak sesuai nilai wajarnya.

Karena itulah, baik Reza dan Hans menyarankan akumulasi beli untuk saham-saham konstruksi. Saham sektor perbankan dan infrastruktur juga bisa menjadi pilihan.

Untuk sektor perbankan, Hans merekomendasikan BBNI, BBRI dan BMRI. Sementara itu, di sektor konstruksi, saham pilihannya adalah PTPP, WSKT, WIKA, dan ADHI. Hans juga menyarankan beli saham TLKM dan JSMR.

Menurut Reza, dengan peluang pertumbuhan kinerja yang masih besar, saham sektor konstruksi seperti WIKA dan WSKT bisa dikoleksi untuk investasi jangka panjang. "Bisa dimulai dengan mengakumulasi secara bertahap," kata dia.

Sementara itu, bagi investor yang memiliki orientasi jangka pendek, lebih baik melirik saham-saham lapis dua atau lapis tiga yang memiliki tingkat volatilitas tinggi. Misalnya saja saham NIKL, BRPT dan KBLI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×