kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tiga faktor penggerus harga batubara


Rabu, 07 Desember 2016 / 21:44 WIB
Tiga faktor penggerus harga batubara


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Harga batubara mengalami tekanan dalam empat hari beruntun di tengah tren kenaikan harga minyak global. Kebijakan China masih menjadi faktor utama yang menggerus laju harga komoditas ini.

Mengutip Bloomberg, Selasa (6/12) harga batubara kontrak pengiriman Januari 2017 di ICE Futures Exchange tergerus 3,8% ke level US$ 79 per metrik ton dibanding sehari sebelumnya. Dalam sepekan terakhir, harga batubara anjlok 4,5%.

Wahyu Tribowo Laksono, Analis PT Central Capital Futures mengatakan, harga batubara gagal memanfaatkan momentum penguatan harga minyak setelah OPEC menyetujui pembatasan produksi. Tekanan harga batubara merupakan imbas dari kebijakan di China. "Ada tiga faktor yang menekan harga batubara," paparnya.

Pertama, China telah meningkatkan jumlah hari untuk tambang dapat beroperasi per tahun. Hal tersebut dilakukan untuk mengendalikan lonjakan harga batubara serta meningkatkan produksi sehingga mencukupi pasokan pada musim dingin. Sejak bulan September, National Development and Reform Commission (NDRC) China secara bertahap memperluas jumlah tambang batubara yang dapat meningkatkan produksi.

Kedua, NDRC telah mengamankan kontrak jangka menengah hingga jangka panjang di antara pembangkit listrik dan penambang batubara. Kesepakatan terbaru di China Utara, di antara produsen dan pembangkit listrik untuk mengirim batubara thermal di harga 535 yuan (US$ 105) per metrik ton tahun 2017, jauh lebih rendah dari harga pasar di 750 yuan per ton. Hal tersebut mendorong harga batubara ke level yang lebih rendah.

Terakhir, permintaan batubara biasanya mencapai puncak di bulan Desember lantaran kenaikan permintaan di musim dingin. Tetapi permintaan akan kembali jatuh pada bulan Januari dan Februari karena aktivitas industri yang tutup menjelang libur musim semi.

Wahyu melihat, potensi harga batubara anjlok masih kecil. Sementara sentimen negatif kemungkinan hanya memicu konsolidasi tanpa menjadi tekanan turun yang tajam. Proyeksi Wahyu, harga batubara akan bergerak dalam rentang US$ 70-US$ 110 hingga semester I-2017.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×