Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kabar baik bagi pemegang saham emiten tambang yang berstatus Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pasalnya, emiten tambang pelat merah ini akan membahas pembagian dividen dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) yang digelar bulan depan.
Dalam pengumuman RUPST yang diunggah di laman Bursa Efek Indonesia, Kamis (28/4), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), maupun PT Timah Tbk (TINS) menjadikan agenda penetapan penggunaan laba bersih, termasuk pembagian dividen tahun buku 2021 sebagai mata acara. Baik ANTM, PTBA, dan TINS akan menggelar RUPST di tanggal yang sama, yakni pada 24 Mei 2022.
Asal tahu saja, ketiga emiten pelat merah ini membukukan kinerja ciamik sepanjang tahun lalu. ANTM misalnya, membukukan laba bersih sebesar Rp 1,86 triliun pada 2021.
Realisasi laba bersih ini melonjak 61,96% dibandingkan dengan laba bersih di 2020 yang hanya Rp 1,15 triliun.
PTBA membukukan laba bersih senilai Rp 7,90 triliun per akhir Desember 2021. Realisasi ini melesat 231,47% dari laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya. Ini merupakan laba bersih tertinggi yang diraih sepanjang sejarah PTBA.
Baca Juga: Aneka Tambang (ANTM) Gelar RUPS Bulan Depan, Ada Agenda Pembagian Dividen
Tak mau kalah, TINS juga berhasil membalik kondisi keuangan sepanjang tahun lalu. Emiten penghasil timah ini membukukan laba bersih senilai Rp 1,30 triliun sepanjang tahun lalu. Angka ini berbanding terbalik dengan realisasi bottom line di tahun 2020 dimana TINS menderita kerugian senilai Rp 340,59 miliar.
Sementara itu, dua dari tiga emiten tambang BUMN yakni ANTM dan PTBA masuk ke dalam jajaran Indeks High Dividen 20. Indeks ini merupakan indeks berisikan 20 emiten yang rutin membagikan dividen.
Tahun lalu, ANTM membagikan dividen Rp 402,27 miliar kepada pemegang saham. Dividen yang dibagi ini setara dengan 35% laba bersih tahun 2020. Sementara tahun lalu PTBA membagikan dividen sebesar Rp 835 miliar. Jumlah ini setara 35% dari laba bersih tahun 2020 yang mencapai Rp 2,4 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News