Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. Salah satu perusahaan konstruksi dan investasi PT PP Tbk (PTPP) berencana melakukan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) pada tahun ini untuk tiga anak usahanya yakni PT PP Peralatan Konstruksi, PT PP Pracetak (PP Urban), dan PT PP Energi.
Direktur Keuangan PT PP Agus Purbianto mengatakan, rencananya PT PP Peralatan Konstruksi akan di-IPO-kan pada kuartal-II, sedang PT PP Urban akan di-IPO-kan pada kuartal-III.
Adapun PT PP Energi rencananya akan di-IPO-kan pada kuartal-IV 2017. Agus mengatakan, sebelum melantai di bursa, kinerja perusahaan-perusahaan tersebut akan diperbaiki terlebih dahulu. Misalnya, PT PP Energi akan melakukan akuisisi terhadap sejumlah produsen listrik swasta, untuk meningkatkan kapasitas yang dimiliki.
"Saat ini kapasitas pembangkit listrik PP Energi baru 100 megawatt (MW), kami menargetkan kapasitas pembangkit listrik tahun ini mencapai 650 MW," kata Agus di Jakarta, Rabu (1/3/2017).
Selain melakukan ekspansi anorganik, PT PP Energi juga tengah mengikuti berbagai tender penyediaan listrik swasta atau independent power producer (IPP). Namun, Agus enggan memberikan bocoran proyek mana saja yang sedang diikuti. "Yang jelas ada delapan lokasi/titik," kata dia.
Ekspansi anorganik melalui akuisisi dilakukan karena PT PP Energi tidak punya cukup waktu lagi untuk perbaikan kinerja, jika seluruhnya mengandalkan pembangunan pembangkit listrik sendiri.
Adapun dana yang disediakan untuk ekspansi PT PP Energi sekitar Rp 2 triliun hingga Rp 3 triliun. Sementara itu, PT PP Peralatan Konstruksi juga akan melakukan akuisisi pada bulan Maret untuk memperbaiki kinerja. Agus menambahkan, dana yang disiapkan untuk aksi korporasi ini sekitar Rp 1 triliun.
"Semua dana untuk ekspansi berasal dari internal perusahaan, dan penerbitan perpetual (antara Rp 2 triliun-Rp 3 triliun)," kata Agus.
PTPP menargetkan perolehan dana dari IPO ketiga anak usahanya sekitar Rp 8,4 triliun, terdiri dari masing-masing Rp 3,2 triliun untuk PT PP Peralatan Konstruksi dan PT Urban, dan Rp 1,5 triliun untuk PT PP Energi.
(Estu Suryowati)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News