kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Theresa May resmi mundur, poundsterling melemah terhadap dollar AS


Senin, 10 Juni 2019 / 20:08 WIB
Theresa May resmi mundur, poundsterling melemah terhadap dollar AS


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hari ini Theresa May secara resmi tidak akan lagi menjabat sebagai Perdana Menteri Inggris. Sontak, kepergiaan May membuat mata uang poundsterling terkoreksi.

Berdasarkan data Bloomberg, Senin (10/6) pukul 18.39 WIB pasangan mata uang GBP/USD berada di level 1,2670. Angka ini melemah 0,53% dari penutupan dagang kemarin di level 1,2737.

Analis Monex Investindo Futures Dini Nurhadi Yasyi menilai kepergian May berpotensi menimbulkan ketidakpastian politik di Inggris menjelang tenggat waktu Inggris keluar dari Uni Eropa yang sampai saat ini belum jelas penyelesaiannya. “Inggris akan diterpa sentimen negatif yang dapat menahan potensi penguatan GBP/USD,” Kata Dini dalam analisisnya, Senin (10/6).

Padahal indeks dollar Amerika Serikat sedang melemah pasca rilis data Non Farm Payroll (NFP) AS pada Jumat lalu. Bahkan, NFP kali ini meningkatkan probabilitas pemangkasan suku bunga The Fed secara dramatis.

US Bureau of Labor Statistics (BLS) melaporkan bahwa tingkat pengangguran AS tetap 3,6% pada Mei 2019. Namun, Non-farm Payrolls hanya mencatat angka 75.000 dalam periode yang sama, jauh lebih rendah dibandingkan ekspektasi yang dipatok pada 185.000. Data NFP bulan April juga direvisi turun dari 263.000 menjadi 224.000 saja.

Di sisi lain, hari ini rilis data gross domestic product (GDP) dan industri manufaktur Inggris menjadi perhatian selanjutnya yang dapat menambah volatilitas pada pergerakan GBP/USD. Kata Dini kedua data tersebut memperlihatkan adanya indikasi perlambatan ekonomi di Inggris.

Benar saja, rilis data GDP periode Mei 2019 di level negatif 0,4%, angka ini di bawah prediksi dan pencapaian bulan sebelumnya di level negatif 0,1%. Begitu pula dengan data industri manufaktur Mei yang terkoreksi negatif 3,9% di bawah prediksi di level negatif 1,1%, dan pencapaian bulan April di level 0,9%.

Dini bilang selama harga belum mampu menembus resistance terdekat 1,2745, potensi GBP/USD turun akan menguji support terdekat di 1,2690 sebelum mengincar area 1,2670.

Ia meramal untuk perdagangan selanjutnya pasangan mata uang GBP/USD bakal berkutat di level support 1,2690, 1,2670, dan 1,2650. Sementara level resistance antara 1,2745, 1,2770, dan 1,2790.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×