Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pamor poundsterling masih saja lunglai terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Belum ada katalis positif dari data ekonomi di Britania Raya ditambah persoalan Brexit yang masih berpolemik, mendukung pelemahan GBP/USD.
Mengutip Bloomberg, Jumat (31/5) pukul 19.45 WIB, berada di level 1,2586 atau melemah 0,17%.
Analis Monex Investindo Futures, Dini Nurhadi Yasyi mengatakan, belum adanya katalis positif dari Inggris baik dari rilis data ekonomi maupun outlook Brexit, membuat pairing GBP/USD berpotensi melanjutkan tren pelemahan.
"Dolar yang bergerak cukup solid juga semakin menambah katalis pelemahan GBP/USD. Pasca Theresa May mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Perdana Menteri Inggris pada 10 Juni nanti, Brexit semakin diambang ketidakpastian," ujar Dini Nurhadi Yasyi.
Mengenai persoalan Brexit, Dini bilang, May gagal mendapatkan suara persetujuan dari partai oposisi, dan belum ada opsi lain untuk bisa menyelesaikan persoalan keluarnya Inggris dari Uni Eropa. Mulai dari referendum ulang sampai no-deal Brexit dipandang masih memberikan dampak negatif untuk Inggris.
Sementara dari data ekonomi di Britania Raya, harga jual rumah secara nasional dengan pembayaran kredit pemilikan rumah (KPR) turun menjadi -0,02% dari perkiraan 0,0%. Sementara dari data ekonomi di AS, jumlah peminjaman seseorang, menurut Bureau of Economic Analysis meningkat dari 0,2% menjadi 0,3%.
Dini menilai potensi pelemahan pairing GBP/USD perlu menembus konsisten di bawah level 1,2590 sebelum mengincar level 1,2570. Support terdekat di 1,2635.
Dini memproyeksikan selanjutnya, pairing GBP/USD akan bergerak di rentang support 1,2590 - 1,2570 - 1,2545 dan resistance 1,2635 - 1,2660 - 1,2690.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News